Jakarta – Penasihat keuangan perdana Menteri Pakistan pada Sabtu, 4 Desember 2021, mengatakan pihaknya menerima pinjaman sebesar 3 miliar dolar AS dari Arab Saudi sebagai bagian dari paket dukungan ekonomi.
Negara Asia Selatan itu menghadapi tantangan ekonomi yang semakin meningkat, dengan inflasi yang tinggi, cadangan devisa yang merosot, defisit transaksi berjalan yang melebar dan mata uang yang terdepresiasi.
Data bank sentral menyebutkan total cadangan devisa likuid Pakistan mencapai 22.498 miliar dolar AS.
Shaukat Tarin, penasihat keuangan untuk Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, mencuit: "Saya ingin berterima kasih kepada Yang Mulia Putra Mahkota Mohammed Bin Salman dan Kerajaan Arab Saudi atas sikap baiknya."
Pinjaman dari Arab Saudi akan berjangka waktu selama satu tahun dengan tingkat bunga 4 persen berdasarkan ketentuan paket, yang ditandatangani bulan lalu.
"Ini adalah berita positif .... dan akan membantu meningkatkan cadangan devisa dan sentimen di pasar valas," kata Saad Hashemy, Direktur Eksekutif BMA Capital.
Pinjaman itu didapatkan seminggu setelah Dana Moneter Internasional (IMF) setuju langkah-langkah yang diperlukan Pakistan untuk menghidupkan kembali program pendanaan senilai $6 miliar yang terhenti (ah)/Reuters/voaindonesia.com. []
Arab Saudi Suntikkan 3 Miliar Dolar AS ke Bank Sentral Pakistan
Amerika Kirim Lagi Jutaan Dosis Vaksin Covid-19 ke Pakistan
Lari ke India Pemeluk Hindu Pakistan Harapkan Kedamaian
Pakistan dan Taliban Saling Bersitegang