Pakar Keuangan: Menghindari Bangkrut Seperti Nicolas Cage

Financial Consultan Prita Ghozie mengatakan untuk belajar menghindari bangkut seperti Nicolas Cage yang pernah mengalami bangkrut dalam usahanya.
Nicolas Cage (Nic Cage) yang merupakan aktor sutradara sekaligus produser film. (Foto: Tagar/Dok Nic Cage)

Jakarta – Financial Consultan Prita Ghozie mengatakan untuk belajar menghindari bangkut seperti Nicolas Cage (Nic Cage) yang merupakan aktor, sutradara sekaligus produser film kesuksesannya ini banyak membuat siapapun kagum kepada dirinya.

Namun, dirinya juga pernah dikabarkan bangkrut. Pasalnya, ia dikabarkan memiliki tunggakkan pajak sejumlah jutaan dolar, dituntut biaya perawatan anak sebesar 13 juta dollar sekitar 190 miliar oleh mantan istrinya, hingga dikejar kreditor.

Sebelumnya, Nic Cage dapat dengan mudah menghasilkan uang sebesar 150 juta dollar atau sekitar 2 triliun rupiah, dan kini harus menjual berbagai aset yang ia miliki karena mengalami kebangkrutan. 


Intinya adalah selalu ambil investasi di tempat yang memang sudah ada lisensi yang terkait dan melihat kedalam profil resiko kita masing-masing.


Prita GhozieFinancial Consultan Prita Ghozie saat diwawancarai Cory Olivia di kanal YouTube Tagar TV. (Foto: Tagar/Selfiana)

“Jadi pada saat aset misalnya 100, sedangkan kewajibannya 150 maka artinya dia memiliki kekayaan bersih yang minus 50 oleh karena itu seseorang dapat dikatakan mengalami kebangkrutan,” ujar Prita Ghozie saat diwawancarai Tagar TV, Jumat, 2 Juli 2021.

Prita menjelaskan hal yang dapat menyebabkan seseorang alami kebangkrutan, yaitu Pertama, memiliki gaya hidup yang tinggi dan saat memiliki punya penghasilan mungkin tidak menghimpun aset dengan sebaik-baiknya, dan justru dikeluarkan secara tidak wajar. 

Kedua, bisa jadi terkena penipuan investasi palsu. Ketika, terkena dampak krisis seperti terkena dampak dari pandemi yang menghasilkan pekerjaan berkurang dan penghasilan berkurang. Keempat, terlilit hutang. 

Kelima, kemungkinan seseorang tertangkap akibat memainkan trik palsu dalam perpajakan yang dapat menimbulkan hutang pajak yang besar.

“Yang bisa kita lakukan untuk menghindari kebangkrutan ialah kita harus tau kemampuan financial kita seperti apa kemudian darimana saja penghasilan kita, dan seperti apa pengeluaran kita,” ujarnya. 

Setelah kita mengetahui hal tersebut maka kita bisa melakukan beberapa hal yaitu langkah pertama, kita harus merencanakan pengeluaran.

Kedua, mampu memisahkan alokasi untuk biaya hidup atau alokasi biaya tambahan dan perlu untuk menghimpun dana darurat, dan investasi. 

Ketiga, penting untuk memperhatikan jenis aset apa yang akan kita pilih, karena aset sendiri memiliki tipe yang banyak. Tipenya seperti aset konsumsi yang manfaatnya lama-lama akan habis, dan aset produktif seperti investasi dan perlu ditambah untuk sumber penghasilan di masa depan. Keempat, aset yang sifatnya liquid seperti aset emergency fund yang mudah untuk di cairkan.

Prita juga mengatakan persentase yang ideal untuk pembagiannya tersebut dengan konsep budgeting yang mudah yaitu living, saving, clying

Living kita patok di 50 persen atas penghasilan kita, saving itu 30 persen atas penghasilan kita, dan clying itu 20 persen atas penghasilan kita," ujarnya.

Prita menjelaskan dalam melakukan investasi hal yang penting diketahui adalah memilih investasi yang terdaftar dan memiliki izin dari otoritas jasa keuangan. Jika aset tersebut berkaitan dengan bursa berjangka, maka lisensinya juga akan berbeda lagi.

“Intinya adalah selalu ambil investasi di tempat yang memang sudah ada lisensi yang terkait, dan melihat kedalam profil resiko kita masing-masing. Jika kita pemula maka kita bisa coba dengan emas, reksa dana pasar uang, dan juga surat berharga negara ritel yang telah diterbitkan oleh negara Indonesia,” katanya.

Prita juga mengatakan bahwa apapun yang kita miliki hari ini dan berapapun penghasilan kita, kita harus mampu menggunakan dengan sebaik-baiknya, karena masa produktif kita ada waktunya. 

(Selfiana)

Berita terkait
Profil Enny Sri Hartati, Anak Desa yang Jadi Ekonom Senior
Enny Sri Hartati menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta, pada Kamis, 1 Juli 2021.
Kunci Pertumbuhan Ekonomi Tekan Covid-19 Sampai Hilang
Presiden memandang bahwa kebijakan PPKM skala mikro darurat harus dilakukan untuk tekan angka Covid-19 agar persoalan ekonomi bisa diselesaikan
Sejumlah Indikator Tumbuh Tunjukkan Ekonomi Indonesia Membaik
Presiden Jokowi optimistis ekonomi Indonesia tumbuh positif pada kuartal II tahun ini dengan sejumlah indikator tumbuh
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.