Padi Indramayu Lebih Tinggi dari Bali, DIY, Banten

Hasil produksi padi kabupaten Indramayu pada tahun 2018, capai 1.393.928.609 ton. Ini diklaim lebih tinggi dari Banten, Banten, DIY dan Babel
Para penyuluh pertanian mengikuti Rakor Pertanian, di Agrowisata Situ Bolang, Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung, Indramayu, Jabar, Kamis, 6 Februari 2020. (Foto: Tagar/Charles)

Indramayu - Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Takmid, mengklaim kondisi pertanian di Indramayu dalam bidang produksi padi saat ini masih tertinggi di Jawa Barat. Tidak hanya itu Takmid mengklaim bahwa hasil produksi padi Kabupaten Indramayu, lebih tinggi dari Beberapa provinsi di Indonesia.

Hal ini ia kemukakan dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Pertanian, di Agrowisata Situ Bolang, Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung, Indramayu, Kamis, 6 Februari 2020. "Produksi padi kabupaten Indramayu lebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Bali, DIY, Banten, dan Bangka Belitung (Babel)," katanya.

Pada tahun 2018, produksi padi kabupaten Indramayu mencapai 1.393.928.609 ton, dengan luas area persawahan yakni sawah irigasi 95.805 hektar dan sawah hujan 22.191 hektar.

Meski ada perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai penunjang peruntukan industri. Namun target produksi padi di Indramayu akan dipertahankan melalui kemampuan para tenaga penyuluh pertanian.

"Walau ada perubahan RTRW. Namun, kami tetap optimis dan terus mempertahankan produksi padi ini meningkat di angka 1,5 juta ton gabah kering dari upaya rekan-rekan penyuluh pertanian di lapangan," ujarnya.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Indramayu, Taufik Hidayat meminta kepada para Penyuluh Pertanian pada Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Indramayu untuk terus berinovasi dan kreativitas agar produksi pertanian Kabupaten Indramayu secara kualitas terus meningkat dan menuju petani yang modern.

"Saya berpesan untuk terus melakukan pendampingan kepada petani dengan inovasi dan kreativitas yang dimiliki melalui pemanfaatan kemajuan teknologi, Supaya produksi pertanian kita semakin meningkat" jelas Kang Taufik sapaan Taufik Hidayat.

Menurut dia, kemajuan teknologi yang terus berkembang di sektor pertanian secara langsung mau tidak mau petani di Indramayu harus menyesuaikannya.

"Apabila kita tidak mengikuti perkembangan zaman di sektor pertanian ini. Maka jelas akan tertinggal dan tertindas dengan sendirinya. Untuk itu manfaatkan dan imbangi kemajuan teknologi ini agar petani kita maju dan memiliki daya jual yang lebih," katanya.

Ia menambahkan, kondisi fenomena alam yang nyatanya di wilayah pertanian Indramayu sudah diguyur hujan tetapi faktanya masih ada beberapa wilayah belum melaksanakan tanam padi musim penghujan 2020.

"Wilayah yang masih belum melaksanakan tanam padi ini di wilayah Haurgeulis dan kita sudah menginstruksikan Dinas PUPR untuk mengawal penyaluran air irigasi baik dari bendungan/rentang untuk sampai ke lahan milik petani," tambahnya.

Kang Taufik berkomitmen apabila manajemen pembagian air tidak sesuai harapan pihaknya akan melakukan intervensi. "Saya akan datangi langsung pengelola bendungan/rentang. Hal ini supaya manajemen pembukaan penyaluran air dilakukan sesuai kondisi dan kebutuhan para petani di sejumlah wilayah," imbuhnya. []

Berita terkait
H-12 Pilpres 2019, Jokowi Janji Lumbung Padi Nasional Tetap di Indramayu
Jokowi kampanye terbuka di Indramayu H-12 Pilpres 2019. Lumbung Padi Nasional jadi bahasan.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.