Padangsidimpuan Inflasi Terendah di Sumut

Dari empat daerah inflasi di Sumatera Utara, Kota Padangsidimpuan yang paling rendah mengalami inflasi, yakni 0,9 persen
KPw BI Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat didampingi Kepala Kantor Perwakilan BI Sibolga Suti Masniari Nasution dan Wakil Wali Kota Padangsidimpuan Arwin Siregar sidak harga kebutuhan pokok di Pasar Sangkumpal Bonang, Padangsidimpuan. (Foto: Tagar/Dody Irwansyah)

Padangsidimpuan - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat mengatakan dari empat daerah inflasi di Sumatera Utara, Kota Padangsidimpuan yang paling rendah mengalami inflasi, yakni 0,9 persen. Berbeda dengan kondisi di Pasar Sibolga Nauli yang mengalami kenaikan inflasi tertinggi nomor dua se-Sumatera Utara.

Wiwik menyampaikan itu saat melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Sangkumpal Bonang, Padangsidempuan didampingi Kepala Kepala Perwakilan BI Sibolga Suti Masniari Nasution dan Wakil Wali Kota Padangsidimpuan Arwin Siregar.

"Dari empat daerah inflasi di Sumut, Padangsidimpuan yang lebih rendah inflasinya di April kemarin. Dengan adanya dukungan dari BI Sibolga melalui rapat koordinasi setiap bulannya, kami TPID di Padangsidimpuan sangat konsern dengan laju inflasi sehingga tetap terkendali," ucap Wiwiek, Kamis 23 Mei 2019 kemarin.

Baca juga: BI Sibolga Siapkan Tukaran Uang Pecahan 4 Miliar

Menurutnya, dengan kondisi harga-harga kebutuhan pokok saat ini, dia menilai masih cukup baik untuk Kota Padangsidimpuan.

"Karena kontribusi Padangsidimpuan secara inflasi Sumut sekitar lima persen. Memang ada beberapa harga kebutuhan pokok di Pasar Sangkumpal Bonang yang masih cukup tinggi. Seperti harga ayam potong Rp 40 ribu. Itu harganya memang relatif tinggi, karena biasanya antara 28 sampai 30 ribu," jelasnya.

Namun secara umum, harga-harga kebutuhan pokok masyarakat di daerah itu masih cukup stabil. Dia pun berkeinginan inflasi pada Mei 2019 lebih rendah dibandingkan bulan April.

"Saya mempunyai keinginan inflasi kita di Mei ini lebih rendah dibandingkan April. Karena di atas Januari, Februari dan Maret akan berat bagi kita. Nanti selama satu tahun ke depan sampai dengan Desember akan tinggi. Karena kan kita lihat secara pola musimannya, tekanan yang paling berat itu adalah Mei dan Juni. Itu berat," bebernya.

Baca juga: Wali Kota Sibolga Sidak di Pasar Sibolga Nauli

Kepala Perwakilan BI Sibolga Suti Masniari Nasution membenarkan bahwa inflasi di Padangsidimpuan terendah dari empat kota inflasi di Sumut (Medan, Siantar, Sibolga, Sidimpuan).

Hanya saja dengan rendahnya inflasi bukan berarti tidak perlu dijaga atau diwaspadai karena tekanan permintaan di bulan puasa dan Lebaran pasti meningkat.

"Kami berharap dalam menghadapi kebutuhan Lebaran ini, TPID Sidimpuan dan Satgas Pangan harus kontinu memantau harga, sehingga inflasi di Mei dan Juni dapat ditekan dan dikendalikan," pungkasnya.[]

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.