Pabrik Semen dan 107 Obyek Wisata di Matim

Rencana pembangunan pabrik Semen dan Pertambangan Batu Gamping di Lengko Lolok Manggarai Timur menuai pro dan kontra dari Masyarakat.
Kampung Lengko Lolok, Manggarai Timur NTT. (Foto: Tagar/Yos Syukur)

Manggarai Timur - Rencana pembangunan pabrik Semen di Luwuk dan Pertambangan Batu Gamping di Lengko Lolok, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh PT Singa Merah dan PT Istindo Mitra Manggarai menuai pro dan kontra di tengah masyarakat NTT dan khususnya Manggarai.

Menanggapi hal tersebut Amin Tahir, Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah NTT meminta pemerintah provinsi NTT, pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, tokoh agama, LSM, tokoh adat dan pihak perusahaan untuk duduk bersama membicarakan hal ini.

Pengalaman di Tambang Mangan di Serise seharusnya menjadi pelajaran bagi pemerintah dan masyarakat.

"Selama ini perusahaan belum pernah mengeluarkan pernyataan terkait dampak negatif maupun positif dari pabrik semen maupun tambang Batu Gamping,  yang ada hanya diberitakan tentang pembagian dana kompensasi dan juga uang meteran listrik," ujarnya ketika dikonfirmasi Tagar, Rabu 1Juli 2020.

Menurutnya, pemerintah, tokoh agama dan masyarakat serta perusahaan, harus membahas secara bersama terkait dampak dari Pabrik Semen dan Tambang Batu Gamping secara transparan.

Dikatakan, pemerintah perlu belajar dari pengalaman tambang sebelumnya di Serise. Wilayah tersebut pernah menjadi lokasi pertambangan oleh beberapa perusahaan, namun hasil akhirnya masyarakat tidak sejahtera dan perusahaan pergi dengan meninggalkan lubang besar bekas galian.

"Pengalaman di Tambang Mangan di Serise seharusnya menjadi pelajaran bagi pemerintah dan masyarakat. Bahkan tokoh adat Serise pernah dipenjarakan karena mempertahankan hak atas tanahnya," katanya.

Miris, kata Amin, setelah perushaan mengeruk tanah Serise bertahun-tahun namun kehidupan warga setempat tidak berubah, mereka tetap bertani dan berkebun, apakah masyarakat sejahtera seperti yang dijanjikan perusahaan? apakah PAD Manggarai Timur meningkat?.

"Sebelum beroperasi perusahaan wajib menyetor dana jaminan reklamasi, di Serise perusahaan sudah beroperasi bertahun-tahun malah mengabaikan kewajibannya untuk reklamasi. Jika demikian uang jaminan reklamasi dikemanakan,"? tanyanya.

Ia berpendapat, pemerintah perlu melihat potensi lain yang ada di Luwuk dan Lengko Lolok, misalnya perkebunan, kelautan dan perikanan serta pariwisata. Luwuk memilik pantai yang indah, persawahan yang subur dan indah, ada pohon Jati, Jambu Mente dan kelor yang ditanam masyarakat.

Tak kalah dengan Luwuk, Lengko Lolok, kata Amin, juga memiliki tanah yang subur,  pohon-pohon tumbuh dengan subur dan rimbun, masyarakat hidup dari berkebun dan ternak sapi.

"Saya yakin lebih indah jika menikmati sunset dan sunrise dari beberapa tempat di Lengko Lolok yang pemandangannya mengarah ke laut. Bukit di Lolok cocok dibangun home stay dan hotel karena pemadangan mengarah ke laut, sambil ngopi dan menikmati keindahan pantai dan wilayah Reo yang luar biasa," ungkapnya.

Untuk obyek wisata di pantai utara Matim, Lengko Lolok dan Luwuk bisa menjadi pintu gerbang pariwisata Pantura.

Amin menjelaskan, pada tahun 2019, Kementrian Pariwisata, Dinas Pariwisata NTT bersama pemerintah Manggarai Timur pernah mempromosikan 107 obyek wisata yang menyebar di sembilan kecamatan dan terbagi dalam empat gugus.

Lebih jauh, ia menerangkan, dari empat gugus tersebut diantaranya kawasan pembangunan pariwisata Sambi Rampas Lamba Leda dan wilayah di sekitarya. Konsepnya berbasiskan wisata bahari, petualangan juga wildlife Rugu Pota.

Ia menambahkan, obyek yang menjadi daya tarik di sini adalah Jembatan Alam Tetes Tanah, Gua Liang Toge di Lempang Paji, Danau Rana Kulan, Gua Alam Cincoleng di Benteng Jawa, atraksi wisata budaya Tarian Danding, Mbata, Raga Sae, Ritual Adat Penti, dan Caci.

"Terdapat juga situs Kampung Tenggelam Ninge (the lost village), di Dampek, Pantai Laing Lewe serta ujung timur Kawasan Pantai Utara Manggarai Timur," tambahnya.

Amin memaparkan, di pantai utara, para pengungjung juga akan menemukan eksotisme wisata yang lain, yaitu Komodo Flores atau yang nama lokalnya dikenal dengan “Rungu” di Pota, serta Danau Rana Tojong dengan keindahan bunga teratai raksasa yang mekar pada bulan Februari dan April, beserta pesona Pantai Watu Pajung.

Menurutnya, Jika ini dikembangkan, maka Luwuk dan Lengko Lolok menjadi pintu gerbang dan tempat persinggahan pertama para wisatawan yang menjelajahi pantai utara Manggarai Timur.

"Saya mengusulkan, pemerintah Provinsi NTT dan Manggarai Timur, lebih baik fokus mengolah 107 obyek wisata ini yang menjaga alam dan merawat budaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah," usul Amin.

Ia menambahkan, apa yang disampaikannya hanya sebuah masukan dan usulan, namun semua keputusan ada di tangan warga Luwuk dan Lengko Lolok, tutupnya. []

Berita terkait
Manggarai Zona Hijau Penyebaran Covid-19
Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali masuk zona hijau penyebaran Covid-19. Setelah dua sampel diperiksa negatif.
Komplotan Pencuri di Manggarai NTT Ditangkap Polisi
Polisi menangkap komplotan pencuri pakan ternak di Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Setubuhi IRT, Pemuda Manggarai NTT Ditangkap Polisi
Kepolisian Resort (Polres) Manggarai, meringkus MHN 37 tahun, pemuda asal Kumba Manggarai NTT karena menyetubuhi IRT. Ini kronologinya.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.