Output Produksi Industri Pabrik Jerman Turun Lagi Bulan Oktober 2023

Output turun 0,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya, setelah revisi penurunan sebesar 1,3 persen pada bulan September 2023
Ilustrasi - Kumparan baja berada di atas gerbong saat meninggalkan pabrik baja Thyssenkrupp di kota Duisburg, Jerman (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Berlin, Jerman - Data resmi yang diterbitkan pada hari Kamis (7/12-2023) menunjukkan produksi industri Jerman turun pada bulan Oktober 2023, penurunan kelima berturut-turut sementara perekonomian terbesar di Eropa ini berjuang sepanjang tahun 2023.

Output turun 0,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya, setelah revisi penurunan sebesar 1,3 persen pada bulan September 2023, seperti dikatakan oleh staf badan statistik federal Destatis.

Penurunan tersebut juga lebih besar dibandingkan perkiraan penurunan sebesar 0,15 persen oleh para analis yang disurvei oleh perusahaan data keuangan FactSet. Penurunan ini “sebagian besar disebabkan” oleh sektor mesin dan peralatan, di mana produksinya turun sebesar 6,3 persen dalam sebulan, setelah meningkat pada bulan September, kata Destatis.

Dibandingkan dengan Oktober tahun lalu, produksi industri turun 3,5 persen. Penurunan ini mencerminkan tahun di mana perekonomian Jerman kesulitan untuk bangkit, dengan pertumbuhan yang berfluktuasi sekitar nol pada tiga kuartal pertama.

Penurunan output pabrik melengkapi tiga indikator ekonomi yang lemah, bersama dengan penurunan ekspor dan pesanan industri, pada awal kuartal keempat tahun 2023.

“Data minggu ini mengkonfirmasi bahwa tidak mudah bagi perekonomian Jerman untuk mendapatkan momentum pertumbuhan baru,” kata analis ING Carsten Brzeski. “Perekonomian tampaknya berada di jalur kontraksi kuartal berikutnya,” tambah Brzeski.

Meningkatnya harga energi setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 telah sangat membebani industri. Di sektor padat energi, output turun 7,1 persen setahun pada bulan Oktober.

Meskipun tekanan harga energi telah sedikit mereda, permasalahan lain juga mulai terjadi pada perekonomian Jerman. Dampak kenaikan suku bunga zona euro, yang dinaikkan oleh Bank Sentral Eropa sebagai respons terhadap melonjaknya harga, “masih berlangsung,” kata Brzeski.

“Potensi perlambatan ekonomi AS atau ketidakpastian baru mengenai langkah-langkah stimulus fiskal yang sudah diumumkan” di tengah krisis anggaran Jerman saat ini menambah kekhawatiran, katanya.

Kekhawatiran baru-baru ini tampaknya akan terlihat pada data akhir tahun, di mana pemerintah Jerman memperkirakan perekonomian akan berkontraksi sebesar 0,4 persen sepanjang tahun 2023. (lt/jm)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Dulu Jerman Pionir Industri Migas Sekarang Jadi Pengimpor
Bagaimana sejarahnya sampai Jerman yang pionir industri migas bisa tergantung pada impor minyak dan gas