Orasi Lengkap Jokowi Dalam Kampanye Akbar di GBK

Ini orasi lengkap Jokowi selama 15 menit dalam kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK) Sabtu 17 April 2019.
Calon presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo menyampaikan orasinya saat Konser Putih Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (13/4/2019). Konser Putih Bersatu tersebut menjadi puncak dari kampanye akbar pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 sebelum memasuki masa tenang dan hari pemungutan suara (Pemilu) serentak pada Rabu, 17 April 2019 mendatang. (Foto: Antara/Widodo S Jusuf)

Jakarta - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo akrab disapa Jokowi menyampaikan orasi selama 15 menit dalam kampanye akbar Jokowi-Ma'ruf di Gelora Bung Karno (GBK) Sabtu 13 April 2019.

Berikut ini orasi lengkap Jokowi:

"Sore hari ini saya turut berbahagaiaaaaaaaaaaa

Kita adalah negara yang besar, beragam suku dan budaya Bineka Tunggal Ika.

Dari Sunda mana, sampurasun

Jawa Timur opo kabare rek

Dari Riau apo kabar?

Dari Sumatera Utara horas

Juga saya ingin menyapa yang ada di Sulawesi apa kareba

Bali... boa pe ngatrano, Papua apa kabar Pace, Mace, dorang, uaaa, uaa

Apa kabar semuanya, Indonesia baikkk

Inilah sekali lagi perbedaan-perbedaan, keragaman yang kita miliki, kebinekaan yang akan  kita rawat dan jaga bersama-sama, sanggup?

Perlu kita ingat bahwa dasar negara kita Pancasila, NKRI, Bineka Tunggal Ika, UUD 1945 sudah final, harga mati dan tidak bisa diganggu gugat, siapa yang setuju tunjuk jari, siapa yang setuju angkat jempol.

Bapak ibu saudara-saudara sebangsa setanah air rakyat Indonesia yang saya cintai. Komitmen kita semua untuk menjaga, merawat nilai-nilai luhur rakyat Indonesia. Apa pun latar belakangnya daerah dan mana asalnya tanpa terkecuali, semua yang kita kerjakan untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Sore hari ini kita berkumpiul dalam rapat umum rakyat berjuang, tidak ada rasa pesimis, tidak ada kata pesimis.

Tidak ada satu negara manapun negara maju yang tidak memiliki infrasturktur yang baik, tidak ada satu negara manapun negara yang maju yang tidak memiliki sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas, betul?

Lima tahun ini konsentrasi pada infrastruktur dan lima tahun ke depan kosentrasi SDM. Tidak ada satu negara maju rakyat terpecah belah, tapi bersama membangun, tidak ada negara maju manapun rakyatnya pesimis, harus optimis. Oleh sebab itu mudah maju jika memiliki rasa optimis yang besar. Sebab itu saya mengajak kita semua jangan ada rasa pesimis yang perlu kita kibarkan adalah rasa optimis, betul?

Kita sudah termasuk negara G20, urutan ke-29 negara dengan ekonomi terkuat. Tahun 2045 negara kita akan menjadi ekonomi terkuat urutan ke-4 di dunia. Oleh sebab itu kita harus menghadapi tantangan. Jangan sampai merasa pesimis, merasa lemah, merasa rendah karena bangsa ini adalah bangsa besar yang memiliki masa depan yang baik. Siapa yang setuju tunjuk jari, angkat jempolnya.

Saya sore hari ini kita bersemangat optimis. Saya tahu sejak pagi tadi, siang tadi, bahkan tadi malam sudah berada di Gelora Bung Karno ini, untuk itu saya mengucapkan terima kasih banyak sekali.

Atas nama cinta... atas nama cinta... atas nama cinta betapa sebetulnya saya ingin menyalami Bapak Ibu semuanya, memeluk saudara-saudara semuanya dalam sebuah pelukan satu Indonesia.

Kita memerlukan pekerja-pekerja besar. Tetapi perbaikan negara kita harus tahu apa yang dibutuhkan, diinginkan rakyat. Kenapa saya selalu turun ke bawah kampung, desa, ke daerah-daerah karena saya ingin mengontrol langsung program-program yang kita lakukan berlangsung di lapangan jangan sampai ada yang mangkrak di tengah jalan.

Angka kemiskinan berada di angka 1 digit, sebelumnya di angka 2 digit, angka pengangguran dari 5,9, menjadi 5,3 di tengah-tengah ekonomi yang sulit. Ini harus kita syukuri, jangan sampai kita tidak bersyukur, tidak boleh kufur nikmat.

Seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai yang hadir di GBK, saya dan Ma'ruf Amin mewakafkan kami berdua untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Kita pastikan lima tahun ke depan kita akan lebih kuat ekonomi. Untuk petani, nelayan, guru, buruh, dokter, TNI, Polri, seniman, pekerja kreatif, baik anak muda, ibu-ibu, bapak sekalian, hidup kita lebih baik dari hari ini. 

Tidak ada rakyat yang tertinggal di garis kemiskinan, kita semua harus maju. 

Bapak ibu sekalian yang saya hormati. Menahkodai kapal besar seperti negara kita dengan jumlah penduduk 269 juta orang membutuhkan pengalaman. Menahkodai 269 juta negara besar saya alhamdulillah bersyukur memulai karier dimulai dari terkecil sebagai wali kota dua periode, menanjak menjadi gubernur, kemudian menjadi presiden 4,5 tahun. Pengalaman seperti ini perlu untuk menahkodai negara sebesar Indonesia. Orang harus melihat rekam jejak, pengalaman, prestasinya.

Saya tidak memiliki beban masa lalu, tidak ada. Saya tidak memiliki beban masa lalu, tidak ada.

Perlu saya tegaskan sore hari ini saya tegas negara Indonesia tidak akan bubar. Kita sekarang berada pada jalan yang benar, pada trek yang benar, memang kadang-kadang ada  kesulitan, kepahitan. Itulah menuju Indonesia yang maju jangan semuanya minta instan langsung sejahtera. Tidak ada dalam sebesar Indonesia. Dengan jalan yang sudah besar ini kita optimis, negara kita Indonesia akan lebih maju.

Bapak-bapak, ibu dan saudara sekalian yang saya cintai. Saya ingin mengucapkan terima kasih bersama menjadi bagian Indonesia, kepada koalisi partai, PDI perjuangan, Bu Mega terima kasih. Golkar. Nasdem Kang Surya. PKB Pak Muhaimin. PPP Pak Munarfa. Hanura Pak Usman Sapta. PKPI Pak Indra. Perindo Bapak Hari Tanoe. PSI Grace Natalie. Partai PPB Prof Yusril.

Mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan yang hadir, alumni-alumni, simpul-simpul relawan generasi yang hadir dan wakil khusus terima kasih yang sebesar-besarnya untuk ulama, habaib, ustaz dan seluruh pemuka-pemuka agama dan masyarakat yang banyak hadir di sini, terima kasih doa-doanya dan kehadirannya.

Semuanya kita bersatu untuk Indonesia maju, angkat jarinya, angkat jempolnya. 

Terakhir Bapak Ibu dan saudara sekalian bangsa Indonesia hari Rabu 17 April akan memberikan suara yang menentukan arah bangsa Indonesia lima tahun ke depan. Pilih pemimpin yang peduli dan tahu kebutuhan rakyat. Pemimpin yang dari rakyat dan untuk rakyat, yang mementingkan kepentingan rakyat nomor satu, oleh sebab itu 17 April datanglah ke TPS berbondong ke tempat pemungutan suara, untuk Indonesia maju ayo kita pilih 01.

Saya mengajak kita datang ke TPS dengan baju putih, tapi kalau nggak punya baju putih juga nggak apa-apa. Karena yang akan dicoblos bajunya???

Jangan ada yang takut pergi ke TPS karena TNI dan Polri kita akan menjaga keamanan TPS.

Atas nama cinta... atas nama cinta... atas nama cinta betapa sebetulnya saya ingin menyalami Bapak Ibu semuanya, memeluk saudara-saudara semuanya dalam sebuah pelukan satu Indonesia, terima kasih. Saya mengucapkan terima kasih spesial kepada Bapak Jusuf Kalla yang telah mendampingi saya selama 4,5 tahun, sehingga negara berjalan dengan baik dan lancar." []

Baca juga:

Berita terkait
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.