Orang Tua di Finlandia Tuntut Tindakan Keras Terhadap Pelaku Perundungan

Anak tersebut menjelaskan bahwa ia telah menjadi sasaran perundungan, dan bahwa itu menjadi motif untuk serangan yang dia lakukan
Ilustrasi - Perundungan di sekolah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan di Finlandia (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Finlandia - Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun menembak dan menewaskan teman di kelas enamnya, dan membuat dua lainnya terluka parah. Tragedi ini terjadi di sebuah sekolah di Vantaa, Finlandia. Anak tersebut menjelaskan bahwa ia telah menjadi sasaran perundungan, dan bahwa itu menjadi motif untuk serangan yang dia lakukan. Polisi mengatakan itu pada Rabu (3/4/2024).

Penyelidikan awal polisi telah mengonfirmasi bahwa anak tersebut sebelumnya telah menjadi sasaran tindak perundungan, kata penyelidik dalam pernyataan terpisah. Penyelidik utama, Inspektur Kepala Detektif Marko Sarkka menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.

Polisi tidak mengatakan apakah penyerang itu mencari sasaran individu yang spesifik.

Sejumlah orang tua yang mengunjungi lokasi peringatan di luar sekolah di Vantaa pada Rabu mengatakan, pihak berwenang perlu mengambil tindakan lebih cepat untuk menghapus perundungan. Seorang ibu, Valentina Goncharenko, menuduh pihak berwenang terlalu administratif dalam menangani masalah ini.

“Saya mungkin menginginkan agar para guru dan orang tua bertindak lebih cepat bila ada tanda-tanda perundungan. Sistem mereka, dan saya tidak tahu apakah memang begitu langkah yang diambil semua sekolah atau hanya di (sekolah) sini, mereka membuang waktu terlalu lama untuk mendiskusikan hal-hal ini, mengadakan pertemuan-pertemuan,” kata Goncharenko.

Orang tua siswa yang lain, Anna, mengatakan, “Kita harus lebih banyak mencurahkan waktu bagi anak-anak, seperti saya katakan, sebagai orang tua seharusnya kita berbicara pada anak-anak, guru yang ada di sekolah seharusnya juga melakukan itu, tentu saja. Psikolog harus lebih banyak berinteraksi juga dengan anak-anak. Jika anak menjadi korban perundungan, mereka harus didengar dan tidak disuruh untuk diam.”

Finlandia telah mengalami peningkatan kasus perundungan di sekolah, dengan 8,6% anak yang kini berusia sekitar 12 tahun mengatakan, mereka telah menjadi sasaran setidaknya sekali dalam sepekan, naik dari 7,2% pada 2019, menurut studi pada 2023 yang dilakukan institut kesehatan masyarakat, THL.

Pemerintah meminta masyarakat Finlandia untuk bergabung dalam hari berkabung pada Rabu dan memerintahkan bendera-bendera di gedung-gedung publik dikibarkan setengah tiang, sebagai simbol penghormatan bagi anak yang meninggal. Dua anak lainnya masih dirawat di rumah sakit. (ns/ka)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
1 Dari 6 Pelajar di 44 Negara Terdampak Perundungan Siber
Sebuah studi di 44 negara Eropa, Asia Tengah, dan Amerika Utara indikasikan ada peningkatan perundungan di dunia maya atau siber, sejak 2018