Orang Sukses Punya Satu Kunci: Cerdas Emosional

Orang sukses, baik itu sukses secara keuangan, karier, keluarga dan lain-lain, memiliki kunci, yaitu kecerdasan emosional.
Ilustrasi cerdas emosi yang belum tentu terkait dengan cerdas emosi. (Foto: Ist)

Semarang - Kenapa saat bertemu dengan seseorang yang dianggap sukses rata-rata tabiat atau perangai mereka hampir sama? Karena orang sukses, baik itu sukses secara keuangan, karier, keluarga, spiritual, dan lain-lain, memiliki satu kunci, yaitu kecerdasan emosional.

kecerdasan emosional alias Emotional Intelligence (EI) berperan penting dalam kehidupan seseorang. Apabila di sebuah lingkungan keluarga, atau masyarakat, atau lingkungan kerja terdapat satu atau dua orang yang selalu menjadi beban atau berpikiran tidak sejalan dengan teman-teman yang lain (yang ingin maju) bisa dikatakan orang tersebut tidak memiliki kecerdasan emosional.

Apabila dihadapkan pada sebuah masalah kecerdasan emosional menentukan kapan, bagaimana, dan kenapa seseorang bertindak atau mengambil keputusan. Tekanan hidupnya bisa berimbang dan mengalir. 

Seseorang yang cerdas secara emosional akan mendapatkan dampak positifnya, yaitu hasil kerja yang bagus, kesehatan fisik dan mental berimbang, serta dapat berkomunikasi dengan lancar.

Bagaimana ciri-ciri seseorang punya kecerdasan emosi? Berikut ini reaksi atau tindakan seseorang yang memiliki kecerdasan emosi

1. Dia iklas dan berserah diri, saat ditimpa suatu masalah.

Rasa iklas dan berserah diri adalah sikap utama dari kecerdasan emosional. Itu menjadi modal utama saat dalam bertindak.

Rasa iklas adalah sikap lapang dada mendapat suatu masalah, karena hal itu memang sudah suratan kehidupan. Sedangkan berserah diri adalah sikap untuk menghadapi suatu masalah sesuai kemampuan emosi sendiri.

2. Dia tidak bisa terlalu lama tenggelam dalam kesedihan.

Ketika dihadapkan suatu masalah, sudah sewajarnya seseorang jatuh mental atau bersedih secara mendalam. Seseorang yang cerdas secara emosi, tidak akan membiarkan jiwanya tenggelam dalam energi negatif, 

3. Dia bisa membuat skala prioritas dengan mudah

Masalah atau beban kehidupan selalu menjadi dinamika dalam kehidupan. Seseorang yang mampu membuat skala prioritas dengan baik, tidak akan terjerumus atau membuat masalah sepele menjadi semakin runyam. 

4. Selalu siap memberi dukungan pada orang-orang di sekitarnya.

Saat orang lain mendapat masalah, seseorang yang cerdas secara emosi memiliki empati dengan memberi dukungan, karena mereka sadar kalau masalah bisa datang pada siapa saja.

5. Dia bisa memotivasi diri untuk mencapai cita-cita.

Keinginan atau cita-cita selalu ada dan sejalan dalam menapaki hidup ini. Saat seseorang mulai bekerja dan mendapat penghasilan, maka mulai banyak daftar keinginan yang akan dia beli. 

6. Dia mampu menjaga hubungan antar sesama ke arah positif.

Kecerdasan emosi ditandai dengan kemampuan orang tersebut mengelola hubungan antar sesama kearah positif dan berguna. Baik itu hubungan cinta, hubungan suami istri, hubungan keluarga, hubungan masyarakat, hubungan di tempat kerja, dan masih banyak lagi.

7. Dia bisa memberi porsi berimbang, antara sikap rasional dengan kata hati.

Mereka yang cerdas secara emosional tidak pernah meremehkan antara naluri dan bertindak secara rasional. Dua hal tersebut bisa menyelesaikan masalah dengan hasil yang paling tidak jauh lebih baik daripada menyelesaikan masalah dengan emosi.

8. Yakin setiap masalah pasti ada jalan keluar.

Setiap masalah, bagaimanapun peliknya, pasti ada jalan keluarnya. Seorang yang cerdas secara emosional punya cara yang kreatif untuk menyelesaikan masalah. Beberapa dari mereka menyebutnya dengan rencana B atau C atau seterusnya, untuk mengatasi masalah yang buntu.

9. Mampu menjadi manusia seutuhnya.

Menjadi manusia seutuhnya dalam arti bisa mengelola aspek utama yang menjadi kodrat seorang manusia hidup di dunia. Manusia punya aspek utama, yaitu aspek emosional, sosial, jasmani, dan rohani. Jika seseorang mampu mengelola aspek-aspek utama itu dengan berimbang, maka bisa dikatakan orang tersebut memiliki kecerdasan emosional.

10. Pada akhirnya, dia bisa mensyukuri hidupnya yang berimbang.

Hidup yang berimbang adalah kondisi ketika seseorang bisa melaksanakan kehidupan mereka sesuai dengan porsinya. Saat bekerja, mereka memberikan segenap kemampuan yang dimiliki. Saat bersama dengan orang-orang yang dicintai, mereka mencurahkan dengan sepenuh hati. Saat sendiri, mereka bisa berdialog dengan batin untuk tetap fokus menjalani kehidupan yang berguna bagi sesama.

Nampaknya cukup banyak ciri-ciri yang harus diterapkan untuk menjadi seseorang yang memiliki kecerdasan emosional. Namun semua itu bukan aturan baku. Jika kita sudah berniat baik untuk menerapkannya beberapa bagi kehidupan kita, tentu kita sudah termasuk memiliki kecerdasan emosional, dan pintu sukses sudah menanti kita. []

Berita terkait