Orang Indonesia Paling Aktif Cari Diskon

Sekitar 60 persen dari populasi mengaku menikmati proses pencarian diskon dan promosi. Sementara kisaran 70 persen populasi “kelas menengah” Indonesia menikmatinya.
Diskon Belanja dan Traveling. Sebuah lembaga internasional bernama Boston Consulting Group mengungkap penelitiannya tentang kebiasaan orang Indonesia yang ternyata aktif mencari promosi dan potongan harga ketika berbelanja sesuatu. Sekitar 60 persen dari populasi mengaku, mereka menikmati proses pencarian diskon dan promosi. (Foto: Ilustrasi/Ist)

Jakarta, (Tagar 1/12/2017) - Boston Consulting Group merilis data konsumen di Indonesia yang secara aktif mencari promosi dan potongan harga ketika berbelanja sesuatu, termasuk membeli tiket perjalanan.

Sekitar 60 persen dari populasi mengaku, mereka menikmati proses pencarian diskon dan promosi. Sementara kisaran 70 persen populasi “kelas menengah” Indonesia turut menikmatinya.

Selain itu, banyak tiket pesawat promo yang dapat dibeli oleh konsumen Indonesia. Pameran travel di Jakarta dan kota-kota lain selalu mempromosikan penawaran terbaik untuk tiket pesawat ke destinasi domestik dan internasional.

"Namun, ketika harga penerbangan turun, konsumen mungkin akan membeli tiket secara impulsif, tanpa benar-benar memperhitungkan faktor-faktor lain yang berpengaruh dan berpotensi merusak rencana liburan mereka," terang perusahaan pencarian travel global, Skyscanner, dalam pernyataan resminya, Jumat (30/11).

Untuk itu, Skyscanner menyarankan agar konsumen terlebih dulu merencanakan agenda perjalanannya, sebelum memutuskan membeli tiket murah.

"Kapan waktu yang tepat, ke mana akan pergi, tempat mana saja yang hendak dikunjungi di lokasi tujuan, memesan hotel, dan lainnya perlu direncanakan dengan baik agar perjalanannya lancar dan tetap menyenangkan," terangnya.

Skyscanner sendiri, merupakan perusahaan pencarian travel global yang menyediakan layanan pencarian gratis untuk tiket pesawat, hotel, dan penyewaan kendaraan.

Aplikasi Skyscanner tersedia dalam 30 bahasa dan telah dimanfaatkan pengguna traveling lebih dari 60 juta setiap bulannya. (ard/ant)

Berita terkait