Untuk Indonesia

Opini Bagas Pujilaksono: Depo Plumpang, Siapa yang Salah?

Kasus meledaknya Depo Plumpang, siapa yang salah? Siapa yang harus diseret ke Pengadilan? Opini oleh: Bagas Pujilaksono Widyakanigara.
Kebakaran di Depo Plumpang, Pertamina (Tagar.id/Bisnistoday.co.id)

Oleh: Bagas Pujilaksono*

TAGAR.id, Jakarta – Kasus meledaknya Depo Plumpang, siapa yang salah? Siapa yang harus diseret ke Pengadilan? Informasi yang saya peroleh, kecelakaan ini murni human error.

Ketika sedang proses menerima pemompaan Pertamax dari Balongan, yang jaraknya kira-kira 200 km dari Depo Plumpang, pipeline ke Depo Plumpang, somehow, salah mengoperasikan valve di Depo Plumpang.

Akibatnya, pipeline mengalami over-pressure dan pecah, dan menyambar percikan api, kebakar. Tamatlah riwayatnya. Benarkah?

Depo Plumpang dibangun pada tahun 1974, di Era Rezim Orba. Fakta ini yang kayaknya dipolitisir oleh banyak pihak, untuk pencari pembenaran dan excuse.

Sebenarnya, Polri dengan mudah sekali bisa membuktikan kebenaran argumen di atas, dengan metode forensic metallurgical failure analysis. Simple.

Pertamina harus bertanggung jawab penuh. Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina harus dicopot, sebagai wujud tanggung jawab moral ke publik.

Pihak-pihak yang terkait langsung dengan kejadian tersebut, harus diseret ke Pengadilan.

Kejadian Depo Plumpang adalah lagu lama, sekaligus bukti, bahwa tata kelola BUMN amburadul.

Pendekatannya selalu hanya manajemen, tidak pernah ada pendekatan teknologi yang signifikan. Sehingga muncul pembenaran, kalau Depo Plumpang meledak, ya wajar, karena sudah berusia uzur, sejak 1974.

Untuk instalasi yang begitu beresiko dan berbahaya, dengan penduduk padat di sekitarnya, PT Pertamina seharusnya secara reguler melakukan Risk and Safety Assesment, untuk keperluan internal PT Pertamina dan menyakinkan publik, bahwa dalam kondisi ekstrem sekalipun PT Pertamina mampu menangani dan menghindari jatuhnya korban nyawa dan materiil. Saat ini? Mbel gedes...

Mental bangsa ini, jika ada kecelakaan seperti Depo Plumpang, pejabat-pejabat negara lalu sibuk tebar-tebar pesona di lokasi, main ancam akan mencopot Direksi, dan sok humanis. It is too late! Itu semua tidak penting!

Mengapa kecelakaan yang seperti ini, masih saja terus terjadi dan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit? PT Pertamina itu kerjaannya apa? Teknologi sudah berjalan jauh ke depan, manusianya masih primitif.

Saya memohon Polri untuk mengusut tuntas kasus Depo Plumpang, seret pihak-pihak yang terlibat langsung ke Pengadilan.

Kalau Polri membutuhkan dukungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk mengungkap kejadian yang sesungguhnya, dengan forensic metallurgical failure analysis, saya beri tahu. Gratis! []

*Bagas Pujilaksono adalah Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Berita terkait
Opini Bagas Pujilaksono: Empati dan Doa Untuk Ananda David
Opini Bagas Pujilaksono. Sepakat Mario, Shane, dan Agnes harus dihukum seberat-beratnya dalam kasus penganiayaan terhadap ananda David.
Opini Bagas Pujilaksono: Hedonisme
Bung Karno dan keluarganya jauh dari gaya hidup hedonis. Rame ing gawe, sepi ing pamrih. Itulah Bung Karno.
Depo Pertamina Tetap Akan Dikejar Warga Walaupun Direlokasi ke Ujung Bumi
Opsi yang muncul kemudian terkait dengan kebakaran Depo Pertamina Plumpang adalah depo atau warga yang direlokasi
0
Opini Bagas Pujilaksono: Depo Plumpang, Siapa yang Salah?
Kasus meledaknya Depo Plumpang, siapa yang salah? Siapa yang harus diseret ke Pengadilan? Opini oleh: Bagas Pujilaksono Widyakanigara.