Untuk Indonesia

Operasi Intelijen Rizieq Shihab

Sekarang mereka tahu yang dianggap 'bendera tauhid' ternyata di Saudi adalah bendera terlarang. - Ulasan Denny Siregar
Ketua FPI Rizieq Shihab. (Foto: Antara)

Oleh: Denny Siregar*

"Ada operasi intelijen untuk menghancurkan nama Habib Rizieq...."

Begitulah desas-desus yang beredar di kalangan pendukung Rizieq Shihab. Mereka bahkan membuat cerita dan teori konspirasi untuk membangun persepsi publik. Jalan cerita mereka semakin aneh dan semakin ke sini semakin bertabrakan antara fakta satu dan fakta lainnya.

Kenapa mereka begitu ?

Pertama, kisah tertangkapnya Rizieq Shihab ini menurunkan moral pendukungnya terutama dari FPI. Moral mereka runtuh seketika ketika Imam Besar mereka yang selama ini mereka kira punya kedudukan tinggi di mata Raja Salman, ternyata tidak lebih dari masyarakat biasa, seperti mereka juga.

Lalu siapa yang mereka puja-puji selama ini?

Padahal "kesucian" Rizieq Shihab di mata pendukungnya begitu tinggi, bahkan tidak boleh disentuh dengan sindiran sedikit pun. "Lu mau dapat azab dari Allah karena menghina ulama?" Begitu selalu komentar mereka.

Dan sekarang mereka melihat bahwa Rizieq Shihab ternyata tidak lebih dari manusia biasa.

Kedua, masalah bendera HTI yang selama ini diyakini banyak orang sebagai "bendera tauhid" ternyata di Saudi - negeri tempatnya orang suci versi mereka - adalah bendera terlarang. Bahkan dianggap sebagai simbol terorisme, seperti ISIS. Itulah kenapa kasus Rizieq Shihab ditakutkan ditangani lembaga teroris yang superbodi, atau keputusannya tidak demokratis.

Dengan tertangkapnya Rizieq dan pengakuannya bahwa itu bendera teroris, maka runtuhlah simbol HTI yang selama ini bersembunyi di balik "kalimat tauhid". Dan ini menghancurkan misi HTI yang memang ingin menunggangi Pilpres ini sebagai kendaraan mereka untuk tetap eksis.

Jadi demi melindungi eksistensi-eksistensi inilah akhirnya mereka membuat teori konspirasi tentang intelijen dan segala macam yang kadang membuat kita ketawa karena suka gak masuk akal.

Begitulah kuda-kuda....Tetapi pendukung-pendukung mereka butuh imajinasi itu untuk onani pikiran. Pendukung-pendukung ini tidak butuh kenyataan bahwa Miyabi itu dalam dunia nyata tidak seindah film-filmnya. Pokoknya dalam pikiran mereka "ikeh ikeh kimochi" Sampai tua mereka akan begitu, tidak akan berubah. Jadi wajar, wajahnya mirip Kakek Sugiono semua.

Begitulah kuda-kuda....

Seruput kopinya....

*Denny Siregar penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi