Nusron Wahid: Jangan Terlalu Dibesar-besarkan Pidato Viktor Laiskodat

Nusron Wahid menilai tidak perlu membesar-besarkan pidato Viktor B Laiskodat yang menyebut ada empat partai politik pro-khilafah dan intoleran.
Nusron Wahid

Jakarta, (Tagar 5/8/2017) - Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Indonesia I (Jawa-Sumatra) Nusron Wahid menilai tidak perlu membesar-besarkan pidato Viktor B Laiskodat yang menyebut ada empat partai politik pro-khilafah dan intoleran.

"Tidak perlu dibesar-besarkan. Anggap saja itu sebagai pidato internal Nasdem yang memang ditujukan untuk konstituennya. Kalau memang partai-partai itu semua mendukung Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945, sebaiknya dibuktikan secara konkret di lapangan, jangan hanya jargon," kata Nusron Wahid dalam keterangan tertulisnya yang diterima, di Jakarta, Sabtu (5/8).

Ia mengatakan sikap pemerintah untuk membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sudah tepat karena tidak menerima Pancasila sebagai dasar negara.

"Terus atas dasar apa kita membela HTI wong dia tidak mengakui segala produk falsafah, konstitusi dan UU yang ada," ujarnya.

Nusron melanjutkan semua pihak tentu senang karena semua partai berlomba-lomba mengaku pancasilais dan nasionalis serta pro-NKRI.

"Tapi kok anehnya ada pihak-pihak yang mengaku pancasilais justru keberatan dan membela mati-matian HTI yang jelas-jelas anti-Pancasila. Padahal, ajaran HTI adalah khilafah Islamiyyah. Kalau setuju khilafah, berarti Indonesia itu tidak berdaulat. NKRI jadinya tidak ada. Artinya, Indonesia hanya menjadi negara "filial" atau cabang atau bagian dari khilafah islamiyyah secara global yang akan dibuat oleh Hizbut Tahrir secara nasional tidak hanya di Indonesia," jelasnya.

Jadi, kata Nusron, bolehlah antarpartai ini berbeda pandangan dan saling mengkritisi kebijakan pemerintah. Tapi kalau menyangkut falsafah dan konstitusi yang sifatnya fundamental, seharusnya kompak dan mengesampingkan kepentingan jangka pendek.

"Masalah ajarah khilafah Islamiyyah yang sudah dikampanyekan dengan agitasi dan tindakan nyata ini, sudah menyangkut fundamental negara. Kok masih dilihat dengan sudut pandang permainan politik," katanya.

Dalam potongan video yang beredar, politisi Partai Nasdem Viktor B Laiskodat menyebut Partai Gerindra sebagai salah satu partai yang mendukung kelompok ektremis Islam di Indonesia.

Bukan hanya ke Gerindra, dalam video tersebut orang yang diduga Viktor juga berturut-turut menyebut Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) berada di belakang kelompok ekstremis Islam, kelompok yang akan membentuk negara khilafah.

Atas pernyataannya itu, Partai Gerindra dan PAN telah melaporkan Viktor Laiskodat ke Bareskrim Mabes Polri pada Jumat (4/8). Sementara PKS juga segera melaporkan pernyataan itu ke Mabes Polri dan MKD DPR. (Fet/Ant)

Berita terkait
0
Mentan SYL Dorong Petani Beradaptasi dengan Tantangan Alam
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebutkan pertanian menghadapi tantangan besar dengan perubahan iklim saat ini.