November 2021 Pemerintah Berencana Izinkan WNA Masuk Indonesia

Menkes sebut pemerintah berencana untuk mulai membuka kembali perbatasan bagi orang asing pada November 2021
Para penumpang di Bandara Soekarno-Hatta di tengah pandemi Covid-19, suasana di Bandara Soekaro-Hatta, 4 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com - Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters)

Jakarta – Menteri Kesehatan Budi, Gunadi Sadikin, 14 September 2021, mengatakan pemerintah berencana untuk mulai membuka kembali perbatasan bagi orang asing pada November 2021. Hal itu dilakukan setelah 70% dari target populasi telah mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 hingga bulan tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Reuters, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan dia mengambil langkah tersebut dengan mengadopsi strategi yang dilakukan oleh pemerintah Inggris. Strategi itu, katanya, memprioritaskan pemberian vaksin dosis pertama sehingga tingkat penerimaan pasien dan angka kematian di rumah sakit lebih rendah.

Menkes Budi Gunadi SadikinMenkes Budi Gunadi Sadikin (Foto: /setkab.go.id/Dokumentasi Humas Setkab)

“Jadi kami berkonsentrasi pada (pemberian) dosis pertama. Kalau kami dapat memvaksinasi 70% dari target 208 juta penduduk, yaitu sekitar 140-150 juta orang, dengan dosis pertama maka secara bertahap kami bisa mulai buka kembali,” ujarnya. "Dan perhitungan saya adalah itu akan tercapai pada November."

Ini adalah pertama kalinya sebuah pernyataan resmi terbuka keluar dari seorang menteri tentang rencana pembukaan perbatasan yang ditargetkan mulai kembali dibuka bagi warga asing pada November 2021.

Hingga saat ini, hanya warga negara asing yang memiliki visa diplomatik atau visa kerja, atau memenuhi syarat untuk pengecualian lainnya, yang diizinkan masuk ke Indonesia.

Budi mengatakan pembatasan perbatasan akan dilonggarkan lebih jauh setelah 70% dari target populasi telah menerima dua dosis.

wna di tangerangPemerintah Indonesia melarang turis asing masuk untuk mencegah penyebaran Covid-19, suasana di Bandara Soekarno-Hatta, 4 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Indonesia telah mencatat lebih dari 4,1 juta kasus virus corona dengan 139.000 kematian akibat Covid-19. Namun tingkat kasus positif -jumlah yang dites positif- telah turun.

Pembatasan sosial telah diberlakukan sejak awal Juli, tetapi secara bertahap dilonggarkan untuk memungkinkan mal, restoran, bioskop, dan pabrik beroperasi pada kapasitas terbatas dan bersyarat.

Program vaksinasi di Tanah Air terkendala oleh masalah distribusi dan logistik, dan keraguan vaksin yang muncul di masyarakat. Namun pemerintah berharap akan ada lebih dari 140 juta orang yang mendapatkan vaksinasi dua dosis pada Maret mendatang.

Kementerian Kesehatan sedang mengusahakan untuk menggunakan jaringan sekitar 300.000 bidan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk membantu mempercepat vaksinasi, berdasarkan model yang diuji coba di Jawa Barat.

Menurut Budi, Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, memiliki jumlah orang tertinggi keenam yang menerima dosis vaksin pertama, setelah China, Amerika Serikat, India, Brazil, dan Jepang.

Budi mengatakan dia tidak bisa menjamin tidak akan ada lonjakan infeksi gelombang ketiga di Tanah Air. "Sangat sulit diprediksi," katanya (ah/au/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []

Wakil Ketua MPR Minta Pemerintah Larang WNA Masuk Indonesia

Garuda Indonesia Sikapi Larangan Masuk WNA Secara Positif

Diperbolehkan Masuk Indonesia, WNA Harus Memenuhi Syarat Ini

Vaksinasi Berbayar di Kimia Farma Diutamakan WNA

Berita terkait
Diperbolehkan Masuk Indonesia, WNA Harus Memenuhi Syarat Ini
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan perbedaan dengan aturan sebelumnya.
0
Kesehatan dan Hak Reproduksi Adalah Hak Dasar
Membatasi akses aborsi tidak mencegah orang untuk melakukan aborsi, hal itu justru hanya membuatnya menjadi lebih berisiko mematikan