Jakarta - Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengaku geram saat Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Irma Suryani Chaniago menyebut paham komunis sudah tidak ada di Indonesia. Menurut dia, ideologi komunisme pasti ada karena penganutnya akan bergerilya menyebarkan paham tersebut.
"Jadi tidak mungkin kalau ideologi komunisme itu sudah tidak ada. Cuma yang jadi masalah, mereka sudah kembali terbuka bahkan mempertontonkan keberadaan mereka dengan bentuk nyata," ujar Novel Bamukmin kepada Tagar, Kamis, 20 Juni 2020.
Apakah Irma ini tidak tahu atau berlagak tidak tahu karena memang sengaja menyembunyikannya.
Dia mencurigai neo-PKI (Partai Komunis Indonesia) baru telah bangkit dan secara terbuka ditandai dengan peringatan hari ulang tahun PKI yang ke-100 pada tanggal 23 Mei 2020 lalu. Puncaknya, kata Novel, ihwal Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang diinisiasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Baca juga: PDIP Bergejolak, Novel Bamukmin: Siaga Ganyang PKI
"PDIP tidak bisa mengelak sebagai partai yang menampung anak PKI yang berhasil duduk di DPR, bahkan minta diakui keberadaan komunisme di Indonesia karena anak keturunan PKI sudah jutaan jiwa. Bahkan sempat ramai wacana pemerintah untuk meminta maaf kepada PKI," kata dia.
"Apakah Irma ini tidak tahu atau berlagak tidak tahu karena memang sengaja menyembunyikannya. Karena diduga mendukung neo-PKI atau memang bagian dari neo-PKI," kata Novel yang mengaku kesal.
Sebelumnya, Politisi Partai NasDem Irma Suryani Chaniago mencibir PA 212 yang berencana menggelar kegiatan 'Apel Siaga Ganyang Komunis' pada Minggu, 5 Juli 2020. Irma menilai kewaspadaan terhadap paham selain Pancasila memang diperlukan, akan tetapi menurutnya komunis sudah tidak ada lagi di bumi Indonesia.
Baca juga: Cibir PA 212, Irma NasDem: Siapa yang Mau Diganyang?
"Kalau mau ganyang-ganyangan, siapa yang mau diganyang?" tutur Irma saat dihubungi Tagar, Rabu, 1 Juli 2020.
"Terus yang mau didemo apa lagi? Ganyang komunis? Komunis yang mana? Di Indonesia enggak ada, komunis (atheis) kan dilarang? Bahkan partai komunis (sosialis saya menyebutnya, karena semua anggota partai tersebut beragama) pun dilarang," ucap Irma NasDem. []