Yerusalem - Kementerian Luar Negeri Israel mengumumkan, 12 Desember 2020, bahwa Israel membuka hubungan diplomatik dengan Bhutan. Langkah itu merupakan yang terbaru dalam serangkaian perjanjian normalisasi yang dilakukan oleh Israel.
"Lingkaran pengakuan Israel meluas," kata Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi, dalam pernyataannya. "Peresmian hubungan dengan Kerajaan Bhutan akan menandai tahapan baru dalam meluasnya hubungan Israel di Asia."
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memuji perjanjian itu, mengatakan dalam pernyataan bahwa Israel "berhubungan dengan negara-negara lain yang ingin membentuk hubungan dengan" negara Yahudi.
Perjanjian dengan Bhutan itu dilakukan beberapa hari setelah Maroko sepakat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, negara Arab keempat yang melakukannya sejak Agustus.
Menurut sejumlah pengamat, negara-negara lain bisa menyusul, termasuk Arab Saudi, Oman dan beberapa negara Asia yang secara tradisional menentang Israel, seperti Indonesia.
Ron Malka, duta besar Israel untuk India, mengatakan dia menandatangani perjanjian dengan Duta Besar Bhutan untuk India Mayor Jenderal Vetsop Namgyel pada Sabtu, 9 Desember 2020, untuk membentuk "hubungan diplomatik formal," menyebutnya "hari bersejarah."
"Perjanjian ini akan membuka lebih banyak peluang kerja sama bagi kepentingan rakyat kita," cuit Malka (vm/ft)/AFP/voaindonesia.com. []