Palestina Terima Transfer 1,1 Milliar Dolar AS dari Israel

Israel mentransfer dana lebih dari dari satu miliar dolar AS dari pajak dan bea cukai yang dikumpulkannya atas nama Otoritas Palestina
Pemukiman Yahudi di kawasan Maale Adumim di Tepi Barat yang diduduki Israel, 29 Juni 2020. (Foto diambil dengan drone/voaindonesia.com/Reuters)

Yerusalem – Israel mentransfer dana lebih dari dari satu miliar dolar AS dari pajak dan bea cukai yang dikumpulkannya atas nama Otoritas Palestina. Transfer dilakukan Rabu, 2 Desember 2020. Langkah tersebut dilakukan Israel karena sudah enam bulan tidak dilakukan menyusul langkah Palestina memutus hubungan dengan Israel terkait rencana Israel untuk mencaplok beberapa bagian Tepi Barat yang diduduki.

Palestina memulai kembali kontak dengan Israel bulan lalu setelah kemenangan Joe Biden dalam pemilihan AS. Biden menentang aneksasi itu dan menjanjikan pendekatan yang lebih adil terhadap konflik tersebut.

Pajak adalah sumber utama pendapatan bagi Otoritas Palestina, yang mengelola sebagian Tepi Barat yang diduduki Israel. Tanpa pemasukan pajak, Otoritas Palestina terpaksa memotong gaji puluhan ribu pegawai negeri, sehingga memperburuk krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi virus corona.

Hussein al-Sheikh, pembantu dekat Presiden Palestina Mahmoud Abbas, menginfirmasi penerimaan hampir 3,8 miliar syikal (sekitar 1,1 miliar dolar AS) tersebut dari Israel. Kementerian Keuangan Israel mengatakan dana itu ditransfer setelah mendapat persetujuan dari Kabinet Keamanan Israel bulan lalu.

Israel mengatakan pendapatan pajak itu akan dikurangi seandainya Otoritas Palestina mengalokasikan sebagian dana itu untuk keluarga tahanan Palestina dan mereka yang tewas dalam konflik, termasuk militan yang terlibat dalam serangan yang menewaskan orang-orang Israel.

Israel mengatakan apa yang disebut Dana Martir itu mendorong terjadinya kekerasan, sementara Palestina mengatakan dana itu memberikan bantuan kepada keluarga-keluarga Palestina yang membutuhkan.

Rencana Timur Tengah Presiden Donald Trump, yang dibeberkan Januari lalu, akan memungkinkan Israel mencaplok sepertiga wilayah Tepi Barat, termasuk semua kawasan permukiman Yahudinya. Palestina segera menolak rencana tersebut, dan Abbas mengumumkan Mei lalu bahwa ia memutus semua hubungan dengan AS dan Israel, dan tidak akan lagi mematuhi perjanjian-perjanjian sebelumnya dengan kedua negara itu.

srael menunda rencana pencaplokannya pada Agustus setelah Uni Emirat Arab setuju untuk menormalisasi hubungan, tetapi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan jeda itu hanya sementara.

Trump mengambil langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mendukung Israel dan mengisolasi Palestina, termasuk memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem, memutus bantuan untuk Palestina dan mengakhiri puluhan tahun penolakan AS terhadap permukiman Israel, yang oleh Palestina dan sebagian besar komunitas internasional dipandang sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional.

Biden telah berjanji untuk memulihkan bantuan ke Palestina dan menekan kedua belah pihak untuk melanjutkan proses perdamaian yang sudah lama hampir mati, tanpa mengungkap secara rinci mengenai pendekatannya (ab/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Coreng Hitam Saksi Bisu Kegagalan Damai Israel dan Palestina
Pembicaraan perdamaian antara Israel dan Palestina jadi pembicaraan diplomasi yang berlarut-larut meninggalkan coreng yang jadi saksi bisu
Pakistan Tidak Punya Rencana Jalin Hubungan dengan Israel
Pakistan tegaskan pihaknya tidak akan menjalin hubungan dengan Israel sampai ada negara Palestina yang layak, merdeka dan berdampingan
Palestina Menaruh Harapan Joe Biden Bisa Membawa Perdamaian
Para pemimpin Palestina menaruh harapan besar kepada presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden bisa membawa perdamaian di Timur Tengah.
0
Emma Raducanu dan Andy Murray Optimistis Bertanding di Wimbledon
Raducanu, 19 tahun, akan melakukan debutnya di Centre Court ketika dia bermain melawan petenis Belgia, Alison van Uytvanck