Negara Aliansi Quad Prihatin Terkait dengan Militerisasi di Perairan Laut Asia

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dan menteri luar negeri dari tiga negara lainnya berkumpul di New Delhi di bawah naungan kelompok Quad
(dari kanan) Menteri Luar Negeri (Menlu) India S. Jaishankar, Menlu Australia Penny Wong, Menlu Jepang Yoshimasa Hayashi dan Menlu AS Antony Blinken di New Delhi, India, 3 Maret 2023. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Anushree Fadnavis)

TAGAR.id, New Delhi, India - Amerika Serikat, Jepang, India, dan Australia menyatakan keprihatinan pada Jumat, 3 Maret 2023, atas militerisasi perairan Asia. Pernyataan itu merupakan referensi terselubung atas kehadiran China yang semakin meningkat di laut yang disengketakan.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dan menteri luar negeri dari tiga negara lainnya berkumpul di New Delhi di bawah naungan kelompok Quad.

Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh tuan rumah India, Quad menyerukan “pentingnya kepatuhan terhadap hukum internasional” di Laut China Timur dan Selatan “untuk memenuhi tantangan terhadap tatanan berbasis aturan maritim.”

“Kami sangat menentang tindakan sepihak yang berusaha mengubah status quo atau meningkatkan ketegangan di kawasan itu,” kata pernyataan tersebut.

lapangan terbang China di Spratlys di Laut China SelatanSebuah lapangan terbang buatan China terlihat di samping bangunan dan bangunan di pulau buatan di Mischief Reef di gugusan pulau Spratlys di Laut China Selatan pada 20 Maret 2022. (Foto: voaindonesia.com/AP)

China mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut China Selatan, yang dilalui arus perdagangan bernilai triliunan dolar setiap tahunnya.

China telah mengabaikan putusan pengadilan internasional bahwa klaimnya tidak memiliki dasar hukum dan membangun pangkalan di perairan itu. Klaim teritorial atas perairan itu mengkhawatirkan Washington dan negara-negara Asia lainnya.

Pernyataan itu tidak secara eksplisit menyebut China, yang telah berulang kali menuduh Amerika Serikat memelopori Quad untuk mengepung China yang sedang bangkit itu.

Negara-negara anggotanya menyangkal niat bermusuhan dan menekankan bahwa Quad bukan aliansi militer, melainkan bekerja sama di bidang-bidang seperti bantuan bencana.

Setelah pertemuan mereka, Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan China tidak punya alasan untuk takut pada Quad.

“Ini bukan militer tapi hanya kerja sama praktis. Kami tidak mencoba mengecualikan siapa pun. Ini dialog terbuka,” katanya.

“Sepanjang China mematuhi hukum dan norma internasional, dan juga bertindak di bawah institusi, standar dan hukum internasional, maka ini bukan masalah yang saling bertentangan antara China dan Quad.” (lt/ab)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Blinken Tiba di Australia untuk Ikuti Pertemuan Menlu Quad
Menlu AS, Antony Blinken, tiba di Melbourne, Australia, 9 Februari 2022, jelang pertemuan dengan menteri luar negeri Jepang, India dan Australia