Semarang - Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang hingga saat ini belum menerima pengajuan extra flight jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kondisi pandemi dan ketatnya syarat mobilitas masyarakat diperkirakan akan menurunkan aktivitas penerbangan di masa akhir tahun.
General Manager Bandara Ahmad Yani, Hardi Ariyanto menyampaikan terdapat 10 maskapai dengan 15 destinasi penerbangan domestik yang beroperasi. Ia membenarkan jelang Nataru ini belum ada maskapai yang mengajukan extra flight atau penambahan penerbangan.
"Sampai dengan saat ini pula belum terdapat maskapai yang mengajukan extra flight," ucapnya, Senin, 21 Desember.
Tak hanya belum ada pengajuan tambahan penerbangan yang biasa terjadi di momentum liburan, gerbang udara di Ibu Kota Jawa Tengah ini juga belum melayani penerbangan internasional. "Belum ada maskapai maupun destinasi penerbangan internasional yang beroperasi," ucap dia.
Jika terdapat pengajuan dari pihak maskapai akan kami akomodir sesuai dengan pengatura slot time yang masih available dan peraturan yang berlaku.
Kendati begitu, Hardi menyatakan kesiapan bandaranya jika ada maskapai yang akan mengajukan extra flight maupun penerbangan internasional yang akan membuka layanan di Semarang.
"Jika terdapat pengajuan dari pihak maskapai akan kami akomodir sesuai dengan pengatura slot time yang masih available dan peraturan yang berlaku,” ujar dia.
Hardi menambahkan lalu lintas angkutan udara di Bandara Ahmad Yani diprediksi akan mengalami puncak arus mudik Natal pada tanggal 23 Desember 2020. Sedangkan puncak arus balik Natal pada tanggal 27 Desember 2020.
Sementara untuk puncak arus mudik Tahun Baru diperkirakan terjadi pada 31 Desember 2020 dan puncak arus baliknya di 3 Januari 2021. Terkait hal itu, pihak bandara sudah membentuk posko terpadu yang berisi tim gabungan dari lintas sektoral terkait aktivitas penerbangan.
Dan di masa libur Nataru kali ini, jika dibanding momentum yang sama tahun lalu, pergerakan penumpang diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 72 %, pergerakan pesawat diprediksi turun 59% dan pergerakan kargo juga dimungkinkan turun hingga 55%.
Baca juga:
- Kapolda Jateng: Saya Tabrak Kapolres Tak Bubarkan Kerumunan
- Akhir Tahun, Operasional Wisata dan Mal di Jateng Dibatasi
- Pemda di Jawa Bali Sepakat Batasi Kegiatan di Akhir Tahun
Hardi menyebut meski pandemi tapi di tahun ini sempat ada pertumbuhan aktivitas penerbangan. Di mana dari bulan Juli sampai dengan November tercatat pertumbuhan 27% untuk pesawat, 37% untuk penumpang dan 10% untuk kargo.
"Pertumbuhan inilah yang harus dapat kami antisipasi bersama agar jaminan pelayanan pada masa posko terpadu Nataru dapat kami berikan dengan maksimal kepada masyarakat," imbuhnya. []