Mutasi Paling Baru Virus Corona Muncul di Jerman

Mutasi virus corona yang baru ditemukan pada 35 pasien yang baru-baru ini terinfeksi di Jeman Selatan berbeda dengan varian Inggris dan Afsel
Rumah Sakit Garmisch-Partenkirchen, Jerman (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Mutasi virus corona yang baru ditemukan pada 35 pasien yang baru-baru ini terinfeksi di Jeman Selatan. Belum diketahui, apakah varian ini lebih menular atau lebih berbahaya daripada varian Inggris dan Afrika Selatan.

Varian baru virus corona ditemukan di antara 35 pasien yang baru terinfeksi di Garmisch-Partenkirchen, Jerman selatan. Tim dokter mengatakan, varian ini berbeda dengan yang ditemukan di Inggris maupun di Afrika Selatan. Rumah sakit di Garmish-Partenkirchen mengatakan, dari 73 orang yang diperiksa, 35 orang tertular mutasi baru itu.

Masih belum diketahui seberapa menular, atau seberapa berbahaya varian baru itu, kata Frank Niederbühl, direktur rumah sakit di Garmisch-Partenkirchen dan menambahkan: "Fakta bahwa itu adalah varian yang baru, tidak otomatis berarti lebih menular."

corona jermanDemonstran memprotes pembatasan (lockdown) pemerintah di tengah-tengah pandemi virus korona (Covid-19) di Gerbang Brandenburg, di Berlin, Jerman, 1 Agustus 2020 (Foto: arabnews.com/Reuters)

Wakil direktur medis Clemens Stockklausner mengatakan, tidak ada alasan untuk panik. "Kita harus menunggu hasil sequencing yang lengkap. Saat ini kami sama sekali belum bisa mengatakan, apakah mutasi ini memiliki relevansi klinis," katanya kepada wartawan. Sequencing adalah analisa dan penguraian genom yang hanya bisa dilakukan di laboratorium khusus.

1. Berbeda dengan Varian di Afrika Selatan dan Inggris

Sampel varian yanfg baru sudah dikirim ke Rumah Sakit Charite Berlin untuk pemeriksaan lebih lanjut, kata Clemens Stockklausner.

Dia menjelaskan, mutasi baru virus corona itu memang berbeda dengan yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan. Varian di Inggris dan Afrika Selatan lebih menular, meskipun tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah dan mematikan.

Para ahli medis menekankan, fakta yang lebih penting adalah, varian baru tidak mengurangi dampak dari vaksin yang saat ini digunakan di Jerman. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn berjanji akan meningkatkan upaya pelacakan mutasi virus dari Inggris dan Afrika Selatan di Jerman.

2. Angka Infeksi Turun, Tapi Pembatasan Akan Diperketat

“Angka infeksi harian di Jerman selama beberapa hari terakhir menunjukkan penurunan. Juga tingkat hunian di unit perawatan intensif turun 10 sampai 15%,” kata Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn. Sekali pun demikian, dia mengingatkan agar warga tetap waspada dan menaati aturan kesehatan yang telah ditetapkan.

polisi jermanPolisi Jerman memblokir area resor ski di Winterberg, di tengah lonjakan kasus Covid-19 di sana, Minggu, 3 Januari 2020 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Menurut data Robert-Koch-Institut (RKI), jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi hari Senin, 18 Januari 2021, bertambah 7.141 kasus. Tetapi angka harian ini masih belum lengkap, karena setelah akhir minggu ada kelambatan proses pelaporan. Minggu yang lalu, penambahan kasus harian masih di atas 14 ribu kasus.

Para pimpinan negara bagian Jerman hari Selasa, 19 Januari 2021, ini akan melakukan pertemuan dengan Kanselir Angela Merkel untuk membahas kemungkinan langkah-langkah pengetatan, guna meredam penularan cepat varian virus corona dari Inggris dan Afrika Selatan yang juga sudah ditemukan di Jerman. Lockdown yang diberlakukan saat ini kemungkinan akan diperpanjang [hp/rap (dpa, rtr, afp)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Varian Baru Virus Corona Sudah Menyebar ke Seluruh Dunia
Laporan menunjukkan sudah 45 negara di dunia yang mendeteksi virus corona varian baru yang berawal dari Inggris
Kasus Pertama Varian Baru Virus Corona di Amerika Serikat
AS laporkan kasus pertama varian baru virus corona, arian yang pertama kali muncul di Inggris itu telah ditemukan di Colorado
Virus Varian Baru dari Inggris Jauh Lebih Cepat Penularannya
Virus varian baru yang ditemukan di Inggris jauh lebih cepat menular dari virus sebelumnya, yakni Covid-19.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.