Musisi Batak Martahan Sitohang Pukau Publik Korea

Musisi Martogi Sitohang bersama grup musik Gondang Saurdot dari HKBP Jatiwaringin, Jakarta tampil di Asean Week 2019 di Seoul
Martahan Sitohang saat tampil di Seoul, Korsel. (Foto: Facebook Martahan Sitohang)

Pematangsiantar  -  Musisi Martahan Sitohang bersama grup musik Gondang Saurdot dari HKBP Jatiwaringin, Jakarta tampil di acara Asean Week 2019 di Seoul, Korea Selatan, Sabtu 15 Juni 2019 malam.

Kegiatan Asean Week 2019 berlangsung sejak 12-17 Juni 2019. Menampilkan berbagai seni dan budaya dari negara Asean dan Korea.

Martahan dikenal sebagai musisi muda Batak sangat mahir memainkan sarune, alat musik tiup khas Batak. Dia memperkaya penampilan delegasi Indonesia di ajang internasional itu.

Artikel lainnya: Henry Manik, Pengibar Lagu Batak dari Danau Toba

Tak heran penampilan mereka memukau penonton yang hadir di sana, membawakan tor-tor diiringi musik gondang.

Dalam video YouTube yang disematkan di akun Facebook Martahan Sitohang, yakni Pak Sarune Sitohang, tampak sebanyak sepuluh orang personel menampilkan seni dan budaya Batak di sebuah panggung terbuka dengan ratusan penonton.

Tujuh orang pria termasuk Martahan memainkan alat musik Batak seperti hasapi, taganing, ogung, dan sarune. Mereka lengkap mengenakan Ulos Bintang Maratur.

Dua perempuan memakai pakaian khas Batak, Ulos Sibolang dan Sortali, meletakkan cawan dan tandok (tempat beras) di kepala bertindak sebagai penari.

Satu orang sebagai datu bolon (dukun besar) atau pemimpin dibawakan Aldentua Siringo-ringo, juga mengenakan pakaian khas Batak, Ulos Pinuncaan dan memegang Tungkot Panaluan (tongkat kas Batak).

Artikel lainnya: Cerita Djaduk Agar Bisa Tampil di Bukit Danau Toba

Sarune yang dimainkan Martahan, pukulan ogung dan taganing serta petikan hasapi membuat harmonisasi musik dan tarian yang mereka tunjukkan serasa membawa suasana ke kampung halaman di tepian Danau Toba. Padahal mereka sedang bermain di sebuah negeri bernama Korea.

Akun Facebook dan Instagram Martahan banjir pujian atas penampilannya di Negeri Ginseng tersebut. Di Instagramnya, Sabtu malam Martahan menuliskan rasa bangganya terhadap tim yang ikut bermain dengannya di ajang internasional tersebut.

"Saya, kami bukan lah musisi dunia. Mahakarya buat saya, ketika mereka (tim) empat tahun lalu belum bisa memainkan musik Batak dan akhirnya bisa tampil dengan saya, selaku mentornya/pelatih di Korea," tulisnya.[]

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.