Moeldoko: Pemerintah Akan Lindungi Warga Papua dan Pendatang dari Gangguan OPM

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah mengutuk keras penembakan terhadap pekerja jembatan di Nduga, Papua
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (Foto: Kantor Staf Presiden)

Jakarta, (Tagar 5/12/2018) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah mengutuk keras penembakan terhadap pekerja jembatan di Nduga, Papua, yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Moeldoko menyatakan penembakan ini bukan aksi kriminal tapi aksi terorisme.

Hal ini disampaikan Moeldoko dalam siaran pers dari Kantor Staf Presiden yang diterima Tagar News, Rabu (5/12).

Panglima TNI 2013-2015 itu menyatakan, pemerintah bergerak cepat untuk memulihkan keamanan di Papua. “Pembangunan di Papua tetap dilanjutkan. Karena ini adalah upaya membuka infrastruktur daerah tertinggal yang menjadi visi Presiden Jokowi,” kata Moeldoko. Ditegaskan pula bahwa TNI dan Polri akan melindungi warga sipil asli Papua maupun pendatang dari gangguan kelompok ini.

Penyerangan dan pembunuhan terhadap sejumlah pekerja PT Istaka Karya pada Minggu, 2 Desember 2018, dilakukan saat mereka tengah membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Saat ini, jumlah korban tepatnya masih dikonfirmasikan.

Selain itu juga terjadi penyerangan terhadap pos pengamanan TNI di Distrik Mbua, Nduga pada Senin, 3 Desember 2018 yang mengakibatkan seorang anggota TNI, Sersan Handoko, meninggal dan satu lagi terluka tembak.

Moeldoko berharap TNI dan Polri tak perlu terprovokasi dengan kejadian ini. “Tetaplah berlaku profesional dan proporsional. Jangan terpancing melakukan aksi balas dendam. Tunjukkan bahwa prajurit dan bhayangkara akan menjaga dan mengawal pembangunan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat Papua,” ungkap peraih bintang Adhi Makayasa 1981 itu. []


Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.