Jakarta - Moeldoko, Kepala Kantor Staf Presiden Jokowi yang terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa Deli Serdang, mengutuk keras aksi terorisme di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Ia juga mengingatkan ideologi jahat radikal teror sudah masuk partai politik menjelang pemilihan presiden tahun 2024.
Terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024.
Sejak jauh hari, kata Moeldoko dalam siaran pers, Minggu, 28 Maret 2021, ia telah mencium bahaya radikalisme yang disebarkan dalam ideologi berbahaya tersebut. Terbukti kelompok radikal melakukan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
"Tindak-tanduk mereka tidak bisa dikompromi. Tindakan tegas dan terukur harus diberikan. Jika dibiarkan, bukan tak mungkin mereka akan merusak tatanan berbangsa dan bernegara," ujar Moeldoko.
Bahaya kelompok radikalisme dengan ideologi menyimpang, kata Moeldoko, telah mulai menyusup ke beberapa lini kehidupan masyarakat, termasuk partai politik. Masuknya ideologi jahat yang dibawa kelompok radikal ke dalam tubuh partai politik membuat arah demokrasi di Indonesia mengalami pergeseran.
"Kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi di Indonesia pun sudah bergeser, termasuk di dalam tubuh partai politik," ujar Moeldoko.
Perebutan tampuk kekuasaan pada tahun 2024, kata Moeldoko, membuat terjadinya pertarungan politik yang begitu kental yang dapat dikenali dan tentu saja hal itu dapat menjadi ancaman bagi Indonesia Emas 2045.
"Terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045," ujar Moeldoko.
Sebelumnya, bom bunuh diri meledak di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 28 Maret 2021. Satu orang tewas dalam peristiwa itu adalah pelaku bom bunuh diri itu sendiri. Sebanyak 14 orang termasuk petugas keamanan dan jemaah, mengalami luka-luka terkena ledakan, sedang dalam perawatan di rumah sakit setempat.
Presiden Joko Widodo mengutuk peristiwa tersebut, memerintahkan Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengusut tuntas jaringan pelaku bom, berdoa untuk kesembuhan orang-orang yang terluka, memastikan biaya perawatan dan pengobatan mereka ditanggung negara.