Surabaya (Tagar 23/3/2018) - Tingkat penyebaran virus HIV/AIDS di Jatim nampaknya sudah cukup meresahkan. Berdasarkan data yang didapat Komisi E DPRD Jatim dari Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo Surabaya diketahui ada 80 kelahiran bayi yang terinfeksi HIV/AIDS.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Suli Da'im mengatakan data tersebut baru saja di dapat dari pihak RSUD dr Soetomo. "Ini data yang kami dapat hari ini, tidak tahu data ini sejak kapan, kami tidak melihat
itu, bahkan kalau cuma lima saja itu sudah cukup meresahkan," kata politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
80 Kasus itu Tinggi
Dia menandaskan bahwa dengan jumlah portus (kelahiran) yang terinfeksi HIV/AIDS sebanyak 80 kasus ini sudah cukup banyak dan memprihatinkan. Hal ini menunjukkan bahwa penularan HIV/AIDS sudah semakin meluas. Suli menyebutkan, Jatim sudah menduduki peringkat kedua dengan jumlah pengidap HIV/AIDS paling banyak di Indonesia setelah DKI Jakarta. Dari data yang didapat Komisi E, setidaknya ada 8000 pengidap HIV/AIDS di Jatim.
Terkait dengan penyebaran virus HIV/AIDS yang sudah meresahkan itu, komisi E melakukan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) HIV/AIDS. Dalam Raperda itu juga dibahas bahwa nantinya calon
pengantin bisa meminta pada calon pasangannya untuk melakukan tes HIV/AIDS terlebih dulu.
Anggota Komisi E Agatha Retnosari menambahkan bahwa tes itu untuk mengantisipasi adanya penyebaran virus HIV/AIDS. "Jika nanti diketahui memang mengidap HIV/AIDS bukan berarti terus menyuruh mereka untuk tidak meneruskan pernikahan, itu tergantung dari keputusan kedua belah pihak. Namun jika diketahui maka bisa dilakukan perawatan lebih lanjut untuk mengantisipasi benyebaran lebih luas," tandasnya. (lut)