Militer Myanmar Minta India Kembalikan Polisi yang Kabur

India diminta kembalikan polisi-polisi yang lintasi perbatasan karena tolak laksanakan perintah junta militer Myanmar
Bentrokan baru terjadi antara polisi dan pengunjuk rasa di Yangon, Myanmar, pada hari Sabtu, 6 Maret 2021 (Foto: bbc.com/indonesia – EPA)

Jakarta – Myanmar telah meminta India untuk mengembalikan beberapa anggota polisi yang melintasi perbatasan demi mencari perlindungan setelah menolak untuk melaksanakan perintah militer.

Pejabat India mengatakan sejumlah petugas polisi dan keluarga mereka telah melintasi perbatasan dalam beberapa hari terakhir.

Dalam sebuah surat, pihak berwenang Myanmar meminta India untuk mengembalikan para polisi dan keluarganya "untuk menjaga hubungan persahabatan".

Protes dan pemogokan massal masih terjadi di Myanmar, menyusul kudeta militer bulan lalu.

Pasukan keamanan telah mengambil tindakan keras terhadap demonstran dan setidaknya 55 kematian telah dilaporkan.

india myanmarLetak geografis India dan Myanmar (Foto: bbc.com/indonesia)

Pada hari Sabtu, 6 Maret 2021, pengunjuk rasa terus berdemo menentang militer di seluruh negeri.

Di kota terbesar Myanmar, Yangon, polisi menggunakan gas air mata, peluru karet dan granat kejut untuk membubarkan massa. Belum ada laporan mengenai korban terbaru.

1. Permintaan untuk Menahan Para Polisi

Deputi Komisaris Maria CT Zuali, seorang pejabat senior di distrik Champhai di negara bagian Mizoram, India, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dia telah menerima surat dari distrik Falam di Myanmar yang meminta kepulangan para petugas polisi.

Surat itu mengatakan bahwa Myanmar memiliki informasi tentang delapan petugas polisi yang menyeberang ke India.

"Untuk menjaga hubungan persahabatan antara kedua negara tetangga, Anda dengan hormat diminta untuk menahan delapan personel polisi Myanmar yang telah tiba di wilayah India itu dan menyerahkannya ke Myanmar," bunyi surat itu.

tuntut pembebasanPara pengunjuk rasa menuntut pembebasan pemimpin yang terpilih secara demokratis, Aung San Suu Kyi (Foto: bbc.com/indonesia – EPA)

Zuali mengatakan dia sedang menunggu instruksi dari kementerian dalam negeri India di Delhi.

Menurut Reuters, sekitar 30 orang, yang termasuk para anggota kepolisian dan anggota keluarga mereka, telah melintasi perbatasan ke India untuk mencari perlindungan dalam beberapa hari terakhir.

Pada hari Sabtu, sejumlah warga Myanmar lainnya menunggu di perbatasan, berharap bisa melarikan diri dari kekacauan tersebut, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita AFP yang mengutip pejabat India.

2. Bagaimana Kerusuhan Dimulai?

Militer Myanmar merebut kekuasaan pada awal Februari setelah menahan pemimpin yang terpilih secara demokratis, Aung San Suu Kyi.

Beberapa hari kemudian, gerakan demonstrasi sipil dimulai. Banyak orang menolak untuk kembali bekerja dan beberapa mengambil bagian dalam protes di jalan.

polisi dudukPolisi duduk di dalam truk-truk yang terparkir di sebuah jalan di pusat Kota Yangon, Myanmar, Senin, 1 Februari 2021 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Pasukan keamanan Myanmar merespons dengan tindakan keras -dengan menembakkan peluru langsung ke pengunjuk rasa yang tidak bersenjata. Militer belum berkomentar tentang kasus-kasus kematian yang terjadi.

Lebih dari 1.700 orang telah ditahan sejak kudeta tersebut, menurut kepala hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet, termasuk anggota parlemen, pengunjuk rasa, dan setidaknya 29 wartawan.

Bachelet mengatakan angkanya bisa jauh lebih tinggi karena skala protes yang besar dan kesulitan dalam memantau perkembangan (bbc.com/indonesia). []

Berita terkait
Utusan PBB Untuk Myanmar Serukan Hentikan Penindasan Myanmar
Utusan khusus PBB untuk Myanmar desak anggota PBB menentang penggunaan kekuatan mematikan militer Myanmar terhadap pengunjuk rasa
PBB Tidak Tanggapi Duta Besar Baru Junta Militer Myanmar
Pembangkangan korps diplomatik iringi gelombang protes terhadap kudeta terhadap pemerintah sipil yang dilakukan militer Myanmar 1 Februari 2021
Amerika Dikabarkan Bekukan Dana Junta Myanmar 1 Miliar Dolar
Amerika dikabarkan hambat upaya junta militer Myanmar tarik dana sebesar 1 miliar dolar AS dari Bank Sentral New York