Migrasi dari Venezuela dan Kuba serta Nikaragua ke AS pada Agustus 2022 Melonjak

Jumlah warga Venezuela, Kuba dan Nikaragua yang ditahan di perbatasan antara AS dan Meksiko melonjak pada bulan Agustus 2022
Sekelompok migran asal Amerika Tengah berjalan melewati bagian sungai yang dangkal menuju Roma, Texas, pada 24 Maret 2021. (Foto: voaindonesia.com - AP/Dario Lopez-Mills)

TAGAR.id, Jakarta - Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) mengatakan jumlah warga Venezuela, Kuba dan Nikaragua yang ditahan di perbatasan antara AS dan Meksiko melonjak pada bulan Agustus 2022 lalu.

Pada saat yang sama, migran dari Meksiko dan negara pengirim tradisional lebih jarang dihentikan aparat.

Pejabat pemerintah AS, pada Senin, 19 September 2022, mengatakan kepada Kantor Berita Associated Press bahwa bulan Agustus lalu pihak berwenang telah 56.000 kali menghentikan migran dari Venezuela, Kuba dan Nikaragua, jumlah tersebut naik dari 49.826 kali penghentian yang tercatat pada bulan Juli dan 23.141 kali pada bulan Agustus 2021.

Pada saat yang sama, lebih sedikit migran dari Meksiko dan negara-negara “Segitiga Utara” Amerika Tengah – yaitu Guatemala, El Salvador dan Honduras – yang dihentikan aparat berwenang Amerika Serikat dalam tiga bulan terakhir.

negara sumber migran ke asNegara-negara di Amerika Tengah yang jdi sumber migran ke AS. (Foto: dogonews.com)

Meningkatnya jumlah migran dari Venezuela, Kuba dan Nikaragua merupakan tanda terbaru perubahan cepat arus migrasi, di saat pihak otoritas AS berjuang keras mengatasi arus masuk yang luar biasa besar.

Meskipun tidak ada satu alasan pun yang dinilai melatarbelakangi arus migran ini, keberadaan aturan era pandemi yang dikenal sebagai “Title 42” menyulitkan Amerika Serikat mengusir migran yang berasal dari negara-negara tersebut. Hubungan Amerika Serikat dengan negara “Segitiga Utara” Amerika Tengah berada dalam situasi yang sangat tegang sehingga sulit untuk memulangkan para migran.

Meksiko setuju untuk menampung migran yang diusir berdasarkan aturan “Title 42” jika mereka berasal dari Guatemala, El Salvador dan Honduras – selain Meksiko. Meskipun secara teori, aturan itu berlaku untuk semua orang, tetapi warga dari empat negara ini adalah yang paling terdampak.

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah bersandar pada negara-negara lain di Amerika untuk menampung lebih banyak orang yang meninggalkan rumah mereka, termasuk Meksiko dan Kosta Rika yang merupakan kediaman bagi banyak warga Nikaragua. Juga Kolombia yang telah menampung jutaan warga Venezuela dalam beberapa tahun terakhir.

Tingkat migrasi warga Venezuela anjlok pada awal tahun ini setelah Meksiko memberlakukan aturan pembatasan perjalanan udara, tetapi kembali meningkat beberapa dalam bulan terakhir ini karena semakin banyak yang datang melalui wilayah Darien Gap di Panama, yang terkenal berbahaya.

Pada Juli lalu, terdapat penghentian sebanyak 17.651 kali terhadap migran asal Venezuela di perbatasan AS dan Meksiko, sebagian besar berada di dalam dan sekitar area Eagle Pass dan Del Rio di Texas.

Kehadiran mereka menjadi berita utama ketika sekitar 50 migran Venezuela diterbangkan oleh Gubernur Florida Ron DeSantis ke Martha’s Vineyard, sebuah pulau yang biasa dikunjungi oleh warga kelas atas AS di Massachusetts.

Pihak berwenang AS menemukan enam mayat di Rio Grande dekat Eagle Pass pada akhir pekan Hari Buruh, di mana lima diantaranya adalah warga Venezuela, sementara satu jenazah merupakan warga asal Nikaragua. (em/jm)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Warga Hong Kong Pelajari Keterampilan Baru untuk Bekal Emigrasi
Penawaran ini ada karena muncul gelombang orang yang tinggalkan Hong Kong ketika China tidak menoleransi setiap perbedaan pendapat
0
Migrasi dari Venezuela dan Kuba serta Nikaragua ke AS pada Agustus 2022 Melonjak
Jumlah warga Venezuela, Kuba dan Nikaragua yang ditahan di perbatasan antara AS dan Meksiko melonjak pada bulan Agustus 2022