Migran Muslim Dilayani di Tempat Penampungan di Tijuana Perbatasan AS dan Meksiko

Di tempat penampungan itu disediakan makanan halal, area terpisah untuk laki-laki dan perempuan
Para migran menunggu untuk mengajukan suaka di dekat pintu masuk Pelabuhan San Isidro, yang menghubungkan Kota Tijuana, Meksiko, dengan San Diego, California, AS. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Tijuana, Meksiko - Migran Muslim di perbatasan Amerika Serikat (AS) dan Meksiko memiliki tempat yang aman di Tijuana, Meksiko.

Di tempat penampungan itu disediakan makanan halal, area terpisah untuk laki-laki dan perempuan, dan salat berjemaah pada setiap waktu salat. Genia Dulot melaporkannya untuk VOA.

Sonia Garcia masuk Islam ketika menikah dengan Al Abdul dari Lebanon. Ketika anak-anak mereka tumbuh besar di San Diego, ia mulai menjadi sukarelawan untuk membantu pengungsi Muslim melintasi perbatasan di Tijuana.

“Kami melihat perempuan Muslim di tempat penampungan, dari Somalia, umumnya orang-orang Afrika, Ghana, Somalia, Kenya. Jadi, ketika mereka melihat kami, mereka mendatangi kami, dan mereka mengira kami orang Arab, dan ketika kami berbicara dengan mereka, kami mengetahui bahwa banyak Muslim datang ke Tijuana, dan mereka terjebak dalam tempat penampungan non-Muslim dan mengalami banyak masalah dari makanan, dari salat, memakai pakaian yang menutup aurat, berbaur dengan laki-laki, kamar mandi. Perempuan-perempuan Muslim ini merasa sangat tidak nyaman,” tutur Sonia Garcia.

letak tijuanaLetak geografis Tijuana di perbatasan antara Meksiko dan AS (Sumber: merriellezperia.pages.dev)

Garcia kemudian menggalang dana dengan organisasi amal Latina Muslim Foundation. Mereka mengubah bekas bar menjadi tempat perlindungan yang berjarak kurang dari 4 kilometer dari perbatasan Amerika. Tempat ini mampu menampung hingga 120 orang dengan area terpisah untuk laki-laki dan perempuan. Di sana juga disediakan makanan halal dan salat lima kali sehari.

Nematullah Habibi meninggalkan Afghanistan begitu Taliban mengambilalih negara itu. Ia berada di penampungan menunggu jadwal untuk mengajukan suaka di Amerika Serikat.

“Tempat penampungan ini adalah tempat yang aman, selain hotel, selain di penampungan lain, karena semua orang di sini Muslim, dan mereka merasa aman di sini. Ada militer yang menjaga keamanan tempat penampungan ini, dan kami semua bersama-sama bekerja di tempat penampungan ini untuk rutinitas sehari-hari seperti membersihkan kamar, tempat tidur, mencuci piring, dapur. Itulah yang kami lakukan di sini, dan kami merasa di sini seperti di rumah kami,” kata Habibi.

Nurmamat Mumunkulov datang ke Tijuana dari Kyrgyzstan. Ia mengatakan, terlepas dari perbedaan budaya dan bahasa di tempat penampungan, agama yang sama membantu mereka menemukan titik temu.

“Saya selalu membayangkan orang Afghanistan secara berbeda, seperti yang ditampilkan dalam berita, seperti Bin Laden atau teroris lainnya. Mereka akan menakutkan, bertelanjang kaki, terbungkus pakaian yang dilengkapi senjata. Sekarang saya melihat mereka dan mereka adalah orang-orang hebat,” ujarnya.

Garcia mengatakan tempat penampungan itu telah membantu lebih dari 1.000 orang sejak dibuka dua tahun lalu. Latina Muslim Foundation memberi komunitas yang kurang terlayani di kedua sisi perbatasan tersebut dengan bank pangan dan pelatihan kerja. (ka/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Migran Asal China Berbaur dengan Migran Amerika Latin di Perbatasan Meksiko dan AS
Migran China juga melakukan upaya berbahaya yang sama, melintasi sungai yang memisahkan Meksiko dari Amerika Serikat tersebut