Michael Owen: Tim Terburuk Man United yang Pernah Ada

Tim Manchester United saat ini merupakan yang terburuk yang pernah ada. Bahkan lebih buruk saat Man United belum ditangani Sir Alex Ferguson.
Tim Manchester United saat ini merupakan yang terburuk yang pernah ada. Mantan striker Man United Michael Owen menyebut tim ini bahkan lebih buruk sebelum ditangani Sir Alex Ferguson. (Foto: standard.co.uk)

Jakarta - Tidak ada tanda-tanda kebangkitan Manchester United. Raksasa Liga Premier Inggris ini masih terpuruk dan manajer Ole Gunnar Solskjaer belum berhasil mengangkat tim. Mantan pemain Man United Michael Owen menyebut tim asuhan Solskjaer sebagai yang terburuk yang pernah ada. 

Tim Man United saat ini, menurut Owen, bisa jadi lebih parah dibandingkan pada tahun-tahun pertama saat Sir Alex Ferguson datang ke Old Trafford untuk membenahi tim pada akhir 1980-an. Saat itu, Ferguson mendapati pemain yang payah saat latihan dan lebih suka menghabiskan malam dengan minum-minuman. 

Hanya dengan disiplin keras Ferguson akhirnya membangun tim yang sudah ambruk. Pemain yang menolak kedisiplinan ala Ferguson ditendang. Dan, mereka yang sebelumnya mabuk-mabukan harus rela meninggalkan kebiasaan buruk dan mengikuti latihan keras bila ingin bertahan di Man United.

"Ya, Saya katakan Man United saat ini hanya merupakan tim medioker. Saya secara pribadi tak yakin mereka bisa masuk big six musim ini

Meski sempat nyaris dipecat bila tidak dibela Sir Bobby Charlton, Ferguson kemudian memberikan trofi pertama yaitu Piala Winners 1991 dengan mengalahkan Barcelona 2-1. Selanjutnya, Man United meraih Piala Super Eropa dengan mengalahkan juara Piala Champions (saat itu) Red Star Belgrade. 

Kisah selanjutnya, Man United menancapkan dominasinya di Liga Premier Inggris selama dua dekade. Tim-tim lain sekelas Arsenal, Blackburn Rovers sampai Chelsea dan Manchester City sesekali merebut gelar juara liga. 

Dominasi Man United berakhir setelah Ferguson mundur pada 2013. Setelah berkuasa selama 27 tahun, pria asal Skotlandia ini lengser dan menjadi duta Man United. The Guardian pun membuat prediksi mundurnya Ferguson sebagai 'akhir dari sebuah era'. 

Dan prediksi The Guardian tak salah karena Man United sulit untuk kembali mendominasi. Bahkan pelatih sekelas Jose Mourinho pun mengalami pemecatan. Begitu pula Louis van Gaal yang bertahan lama. Padahal keduanya pernah sukses menangani klub-klub sebelumnya. 

Setelah bertahun-tahun menjadi penguasa sepak bola Inggris, kini Man United harus menerima kenyataan tak lagi mendominasi. Senjakala The Red Devils meski saat ini tim dihuni para pemain top dengan bayaran mahal. 

Hanya, Owen justru melihat tim Man United saat ini yang terburuk yang pernah ada. Meski memiliki kiper dengan gaji tertinggi di dunia, David de Gea sampai Juan Mata dan Paul Pogba, namun mereka gagal tampil maksimal. 

Bukti Sahih

Hasil imbang 0-0 melawan AZ di Liga Europa menjadi bukti sahih terakhir bila Man United sudah bukan apa-apa lagi. Di Liga Premier, Man United sudah dipandang sebelah mata oleh rival satu kota, Manchester City. Mereka juga sudah ditinggalkan pesaing utama di liga, Liverpool, yang bertengger di puncak klasemen.

"Ya, Saya katakan Man United saat ini hanya merupakan tim medioker. Saya secara pribadi tak yakin mereka bisa masuk big six musim ini," kata Owen seperti dikutip Goal

"Man United kemungkinan hanya berada di papan tengah. Ini tentu kenyataan yang benar-benar mencemaskan. Ini merupakan tim Manchester terburuk yang pernah ada. Bahkan lebih buruk dari sebelum Sir Alex Ferguson mengambil alih tim ini," ujar Owen, eks striker tim nasional Inggris yang pernah memperkuat Man United selama tiga tahun (2009-2012). 

Menurut Owen, kondisi itu sesungguhnya sudah berlangsung sepeninggal Ferguson. Namun kondisi buruk itu mencapai puncaknya di era Solskjaer. 

"Itu yang terjadi selama beberapa tahun ke belakang. Tim ini sangat buruk selama lima, enam, tujuh atau delapan tahun terakhir. Tetapi ini yang paling parah," jawabnya. 

Solskjaer yang menggantikan Mourinho dinilai telah salah melangkah dalam membangun skuat menghadapi musim kompetisi ini. Dirinya memilih melepas Romelu Lukaku, Alexis Sanchez, Ander Herrera, Matteo Darmian sampai Chris Smalling dan lebih mengandalkan pemain muda Inggris. 

Para pemain seperti Daniel James maupun Harry Maguire memang punya kualitas lebih baik. Namun mereka masih belum mampu mengangkat tim. 

"Langkah yang diambil Solskjaer justru melemahkan tim. Melepas Lukaku, Herrera, Darmian, Sanchez sampai Smalling dan merasa yakin dengan pemain yang dimiliki. Dia mungkin berpikir lebih baik mundur selangkah dan kemudian maju beberapa langkah. Tetapi apakah pemain yang ada akan membawa tim melangkah lebih baik? Jawabannya adalah tidak," ucap eks striker Liverpool ini. 

Man United sendiri berharap bangkit saat kembali melakoni pertandingan Liga Premier. Usai melawan AZ, mereka dijamu Newcastle United di St James' Park, Minggu 6 Oktober 2019. Selanjutnya, usai jeda kompetisi karena pertandingan timnas kembali digelar, Man United melakoni duel klasik melawan Liverpool di Old Trafford, Minggu 20 Oktober 2019. []

Berita terkait
Liga Europa, Solskjaer Masih Aman di Man United
Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer tidak akan dipecat bila akhirnya kalah melawan AZ Alkmaard di pertandingan Liga Europa.
Arsenal Diselamatkan VAR, Man United Gigit Jari
Manchester United kehilangan poin setelah ditahan Arsenal 1-1. Gol Arsenal disahkan oleh VAR sehingga mereka lolos dari kekalahan.
Liga Inggris: Man United Tenangkan Fansnya yang Kecewa
Fans Manchester United kecewa berat karena tim pujaan mereka kalah terus, MU terus menenangkan fansnya