Menuju Pertemuan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga

Situasi menghangat setelah hasil suara Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga diumumkan. Pertemuan di antaranya diharapkan tercipta.
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) bersiap mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). (Foto: Antara/Wahyu Putro A).

Jakarta - Setelah diumumkannya hasil suara Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, demonstrasi menggugat perolehan suara merembet kerusuhan terjadi di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan sejumlah titik di Jakarta. 

Situasi menjadi makin menghangat pasca-pengumuman hasil Pilpres 2019 oleh oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut. Tak hanya di jalan, ketegangan juga lahir di media sosial antar pendukung pasangan capres-cawapres 01 dan pasangan calon capres-cawapres 02 yang cenderung berselisih tentang hasil suara.

Dari situ, tak sedikit yang ingin Jokowi dan Prabowo bertemu untuk meredamkan suasana. Munculnya isu pertemuan kedua capres yang bertarung dalam Pilpres 2019 itu bergulir lewat sejumlah tim pemenangan masing-masing.

Tagar mengumpulkan sejumlah langkah-langkah bakal terealisasinya pertemuan antara Jokowi dan Prabowo. Diketahui, belakangan ini Jokowi sudah menyuarakan tentang rencananya menemui Prabowo. Bahkan inisiatifnya untuk bertemu Prabowo muncul setelah Pilpres 2019 digelar pada 17 April 2019.

"Sudah saya sampaikan, saya sudah berinisiatif sejak awal setelah coblosan," kata Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 22 Mei 2019. 

Jokowi juga sudah mengatakan telah mengutus orang kepercayaannya untuk berkomunikasi dengan Prabowo usai pencoblosan. Rencana pertemuan disinyalir ikut dibahas oleh utusannya. 

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- Ma'ruf, Arsul Sani menyebutkan upaya untuk berkomunikasi Prabowo-Sandiaga menegaskan telah dilakukannya usai Pilpres 2019. Arsul menyebutkan ada kendala tentang waktu pertemuan dan sibuknya kedua capres untuk bertemu.

"Pak Jokowi semangatnya adalah beliau juga ingin secepatnya bisa bertemu (Prabowo). Hanya tentu bertemu sebagai sesama calon presiden dan kemudian secara bermartabat saling menghormati," tutur Arsul di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Kamis 23 Mei 2019. 

Hanifan Yudha KusumahPresiden Joko Widodo (kedua kiri), Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto (kedua kanan) saling berpelukan dengan pesilat nasional Hanifan Yudha (tengah) saat melihat langsung pertandingan cabang olahraga pencak silat di Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu 29 Agustus 2018. (Foto: Antara/Aditia Noviansyah)

Ketika ditanya soal pertemuan tersebut, cawapres Sandiaga Uno mengakui hingga saat itu tatap muka di antara Jokowi-Prabowo belum ada. Meski begitu, Sandiaga menyebut Prabowo selalu membuka silaturahmi dengan siapa pun. 

"Tentunya Pak Prabowo menyampaikan bahwa silaturahmi sangat baik, khususnya di bukan suci Ramadan," kata Sandi kepada wartawan di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu 25 Mei 2019. 

Selain itu, Sandiaga mengungkapkan menunggu waktu cawapres Ma'ruf Amin untuk bertemu. Sembari menanti, pihaknya fokus pada gugatan hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Saya masih menunggu kesediaan beliau. Tentunya sekarang ini fokus kita masuk ke persiapan untuk MK . Insyaallah di bulan suci Ramadan ini sangat baik dan terbuka," ucap dia.

Terbesitnya silaturahmi ditanggapi tegas oleh pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga. Kata, Andre Rosiade,  keinginan pihak Jokowi-Ma'ruf Amin bertemu Prabowo hanyalah wacana saja. 

"Pihak sebelah sibuk bicara rekonsiliasi dan ingin adanya pertemuan antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Tapi mereka sebatas basa-basi politik saja di depan media," ujar Andre kepada awak media, Sabtu 25 Mei 2019. 

Tak perlu sesuatu yang "wah" untuk aktualisasi pertemuan, menurut Andre langkah-langkah sederhana melalui telepon dapat langsung dilakukan kubu Jokowi agar tercipta perjumpaan. "Kalau mau ketemuan sederhana kok, Pak Jokowi cukup menelepon langsung Pak Prabowo untuk atur ketemuan secara langsung," ungkap Andre.  

Tanggapan lain melayang dari Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dia menyebut rencana pertemuan belum tercipta dari kedua pihak. Saat itu, perjumpaan Jokowi-Prabowo bukan agenda utama, dia mengaku pihaknya memilih fokus ke MK. 

"Belum ada rencana Pak Prabowo akan bertemu dengan Pak Jokowi. Beliau fokus pada persiapan sidang MK dan mendengar masukan dari rakyat dan tokoh dari seluruh Indonesia," kata Dahnil, Senin 27 Mei 2019. 

Tanggapan dari BPN itu pun ternyata mendapatkan reaksi dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Menurut dia, Jokowi siap kapan pun waktu bertemu dengan Prabowo. 

Waktu pertemuannya pun diserahkan pada pihak pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga, karena menurutnya 'bola panas ' pertemuan tersebut ada di tangan Prabowo. 

"Kalau Pak Jokowi kan sudah beri tahu kepada siapa saja beliau siap bertemu, engga ada masalah. Ya bolanya ada di sana (Prabowo) sih," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 27 Mei 2019.

Namun demikian, dia memastikan komunikasi masih berjalan untuk menentukan waktu pertemuan Jokowi-Prabowo pasca-Pilpres 2019. Sebelumnya diketahui Prabowo bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di rumah dinas JK, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis 23 Mei 2019.  "Kan sudah ada komunikasi, Pak Jusuf Kalla sudah jalan," ucap dia.

Dia juga sudah berupaya menjalin komunikasi dengan Prabowo agar pertemuan tersebut bisa terlaksana dengan baik. "Ya iya, kan temen-temen saya juga semuanya,'' kata Luhut.

Meski telah banyak berbicara soal pertemuan, langkah-langkah kubu Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandi untuk berjumpa hingga saat ini masih nihil.

Baca juga:

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.