Menteri Susi: Hotel di Pesisir Pantai Membahayakan

Sudah banyak hotel yang lokasinya berada dekat dengan pesisir pantai.
MENTERI KELAUTAN BERIKAN MOTIVASI: Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memberikan pemaparan saat diskusi publik, di Jogja Expo Centre, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (15/12). Dalam acara yang menjadi rangkaian Lustrum XII SMA N 1 Yogyakarta itu Susi Pudjiastuti menceritakan kenangannya semasa sekolah di SMA N 1 Yogyakarta serta berpesan kepada generasi muda agar lebih menyiapkan masa depan sedini mungkin menyusul tantangan ke depan akan semakin berat. (Foto: Ant/Andreas Fitri Atmoko)

Jakarta, (27/12/2018) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (DPSKP) mengkaji ulang perizinan hotel di wilayah pesisir pantai. 

Susi merasa terganggu, banyaknya hotel di pinggir pantai yang membahayakan tamu dan pegawai hotel, jika bencana seperti tsunami menerjang.

"Tadi saya lihat hotel-hotel yang dipinggir nanti saya akan minta DPKSP untuk menerbitkan izin-izin perhotelan seperti itu dengan tentunya (berkoordinasi dengan pihak) pariwisata. Kenapa mereka bisa membangun itu, mereklamasi pantai. Begitu ada tsunami begini kan hancur total," ucap Menteri Susi seperti dilansir Antara (25/12).

Menurut Susi, membangun hotel di pesisir pantai itu harus ada aturan. Disisi lain, masyarakat kadang-kadang berwisata lupa dengan risiko. Sudah banyak hotel yang lokasinya berada dekat dengan pesisir pantai. Sebaiknya, harus ada jarak yang cukup jauh antara bangunan hotel dengan bibir pantai.

"Kalau 100 meter dari itu (bibir pantai) masih bagus. Ini betul-betul mereklamasi di pinggir, kalau kena tsunami hancur total. Bisa begitu banyak (hotel dibangun). Kadang ini memang bencana, tapi di satu sisi saya lihat juga kita kurang berhati-hati," lanjut Susi, Selasa (25/12).

Di tempat terpisah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPP) memperbarui jumlah korban akibat tsunami di Selat Sunda tercatat sebanyak 373 orang meninggal, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang dan 5.665 orang mengungsi.

Kerugian fisik akibat tsunami meliputi 681 rumah rusak, 69 hotel dan villa rusak, 420 perahu dan kapal rusak, 60 warung dan toko rusak serta puluhan kendaraan rusak. 

Hingga kini, Tim SAR gabungan terus melakukan penyisiran, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban bencana tsunami di sepanjang daerah terdampak landaan tsunami di Selat Sunda.

Sutopo mengatakan beberapa daerah yang sebelumnya sulit dijangkau karena akses jalan rusak dan tertutup oleh material hanyutan tsunami. Sementara sebagian sudah dapat jangkau petugas beserta kendaraan dan alat berat. 

"Hal itu menyebabkan korban terus ditemukan oleh petugas tim SAR gabungan," pungkas dia. []

Berita terkait
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.