Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengungkapkan bahwa perempuan khususnya perempuan pelaku usaha yang mayoritas berasal dari UMKM, memiliki peran dan potensi sangat besar dalam menopang ekonomi bangsa, terutama saat menghadapi pandemi ini.
"Berdasarkan Data Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Besar di Indonesia pada periode 2014-2018, sebanyak 99,99 persen dari 64 juta unit usaha di Indonesia adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sekitar 60 persen dari jumlah UMKM tersebut, dikelola oleh Perempuan (Kemenko PMK, Juli 2020)," ungkap Menteri Bintang.
Peran penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Di masa krisis pada 1998 dan 2008, UMKM telah berhasil bertahan bahkan mampu menyelamatkan perekonomian Indonesia.
Menteri Bintang meyakini dengan menyusun strategi yang tepat dan kreatif akan memunculkan solusi inovatif, sehingga para perempuan pelaku UMKM, dapat kembali menyelamatkan bangsa Indonesia dari kondisi krisis akibat pandemi.
Pemerintah terus berupaya mendukung dan memperkuat UMKM, dengan menetapkan komitmen "Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas” sebagai salah satu dari tujuh agenda pembangunan lima tahun ke depan (RPJMN 2020-2024).
Berbagai dukungan dan program telah dilakukan Pemerintah, namun hal yang paling penting yaitu adanya kemauan dan tekad kuat dari diri kita masing-masing sebagai pengusaha perempuan untuk maju, berdaya dan menjadi pengusaha yang mengikuti tuntutan zaman
Oleh karena itu, Kemen PPPA akan terus berusaha membangun sinergi, khususnya dengan organisasi yang membawahi pengusaha perempuan serta meningkatkan kapasitas perempuan Indonesia dalam berwirausaha.
"Berbagai dukungan dan program telah dilakukan Pemerintah, namun hal yang paling penting yaitu adanya kemauan dan tekad kuat dari diri kita masing-masing sebagai pengusaha perempuan untuk maju, berdaya dan menjadi pengusaha yang mengikuti tuntutan zaman," jelas Menteri Bintang.
Menteri Bintang menuturkan ada beberapa strategi penting yang harus dilakukan perempuan pelaku usaha, yaitu menjadi pengusaha perempuan yang melek teknologi; memperkuat jejaring dan melakukan inovasi tidak hanya dengan mengembangkan produk, tapi juga mengembangkan jejaring; serta memiliki literasi keuangan yang kuat dan akses terhadap modal usaha, misalnya bergabung dengan Koperasi.
"Wadah koperasi ini merupakan kesempatan yang baik untuk menuju ketahanan ekonomi perempuan. Jumlah koperasi perempuan di Indonesia saat ini, diketahui ada 11.458 unit (Kemenkop dan UKM, Desember 2020). Potensi perempuan Indonesia yang dikenal telaten, mandiri, dan pantang menyerah tentu dapat menjadi modal utama untuk menjadi wirausaha yang sukses dan perempuan berdaya," terang Menteri Bintang
Senada dengan Menteri Bintang, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Kementerian Agama, Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa perempuan khususnya para ibu berperan penting dalam menjalankan roda perekonomian Indonesia sekaligus menjaga kesehatan keluarga di masa pandemi ini.
"Kita harus siap menghadapi pandemi ini. Jaga kesehatan dan bangun kreativitas serta inovasi dalam menjalankan roda perekonomian Indonesia. Jika perempuan sejahtera, keluarga sejahtera, umat pun akan sejahtera. Di tangan para Ibu inilah, menjadi titik penting pembinaan umat di masa pandemi ini," Jelas Tri Handoko. []
Baca juga:
- Menteri PPPA Berkunjung ke Lokasi Terdampak Bencana Sulbar
- Menteri PPPA: Pengaruh Kepemimpinan Perempuan untuk Bangsa