Kulon Progo - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia (Bappenas) Suharso Monoarfa meninjau sarana dan prasarana Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) pada Minggu 11 Oktober 2020. Kunjungan ini dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, mengapresiasi cepatnya pembangunan Bandara Internasional yogyakarta (YIA). Bandara yang telah diresmikan Presiden Jokowi pada 28 Agustus 2020, bahkan sudah tercatat di Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai bandara dengan pembangunan tercepat.
Karena itulah, dalam undang-undang Cipta Kerja, juga menyinggung tentang bank tanah.
Suharso mengharapkan, cepatnya pembangunan bandara YIA ini bisa juga dilakukan untuk pembangunan infrastruktur di tempat lain, bahkan dengan kecepatan dan kualitas pekerjaan yang lebih bagus. Selama ini, masih ditemui kendala dalam pembangunan infrastruktur karena perhitungan yang tidak tepat, salah satunya adalah kesiapan dan pengadaan lahan yang molor dari jadwal
“Karena itulah, dalam undang-undang Cipta Kerja, juga menyinggung tentang bank tanah. Ini karena dalam setiap membangun infrastruktur, mayoritas negosiasi tanah menghabiskan waktu,” ucap Suharso Monoarfa, di Kulon Progo, Minggu, 11 Oktober 2020.
Baca Juga:
Bank tanah, lanjut Suharso, bisa menjadi solusi dalam penyiapan lahan dan disisi lain masyarakat tidak dirugikan karena harganya ganti rugi cukup tinggi. "Saya mendorong semua pembangunan infrastruktur dapat melihat ke depan," katanya.
Menurut dia, Bandara YIA disiapkan untuk menampung penumpang hingga 20 juta orang per tahun. "Saya juga berharap bandara YIA bisa jadi titik kumpul logistik untuk Jawa Tengah bagian Selatan dan DIY. Jadi saat ada produk untuk ekspor akan cepat ditangani," tuturnya.
Baca Juga:
Sementara itu, pelaksana tugas sementara (PTS) GM Bandara YIA, Agus Pandu Purnama mengatakan, yang paling dibutuhkan di Bandara YIA adalah aksesbilitas. Sekarang tengah dibangun jalur kereta api, yang akan terkoneksi dengan Bandara YIA.
Memang selama ini masih banyak yang mengeluhkan aksesibilitas ke bandara YIA. "Sekarang ada moda transportasi bus Damri, dan kereta api hingga Stasiun Wojo. Untuk tol masih dalam perencanaan," ungkap Pandu. []