Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan akan menerapkan kebijakan menyetop ekspor bauksit mulai tahun 2022.
Pelarangan ekspor komoditas tambang mentah dilakukan dalam rangka mendorong hilirisasi sektor pertambangan, khususnya mineral juga untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
"Perintah Bapak Presiden tidak hanya itu, tahun depan mungkin bauksit kita larang, abis itu timah kita larang. Jadi kami akan fokus 2022 hilirisasi dan menciptakan nilai tambah ekosistem," kata Bahli dikutip Kamis, 2 Desember 2021.
Pemerintah mendorong peningkatan nilai tambah dari mineral untuk diproses hingga menjadi baterai mobil listrik. Namun menurutnya tidak hanya berhenti di baterai, Indonesia juga akan membuat mobilnya sendiri.
"Kalau kita gak bisa buat mobil sendiri, ya kita harus instrumennya business to business, bisa ambil perusahaan yang sudah jalan atau existing untuk kolaborasi tapi dengan perhitungan yang ekonomis. Dengan mekanisme yang baik dan benar," lanjutnya.
Perintah Bapak Presiden tidak hanya itu, tahun depan mungkin bauksit kita larang, abis itu timah kita larang. Jadi kami akan fokus 2022 hilirisasi dan menciptakan nilai tambah ekosistem.
Lebih lanjut dia menegaskan nilai tambah ini harus terus didorong demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Tugas menteri menurutnya adalah membantu apa yang sudah ditugaskan oleh Presiden.
"Apa yang diperintahkan itu dijalankan dengan langkah komprehensif dan terukur. Sekali lagi gak ada ekspor. Ekspor nikel gak ada. Semua diolah dalam negeri," katanya.[]
Baca Juga:
- Ini Kata Ferdinand Tentang Kepala BKPM Bahllil
- BKPM: UU Cipta Kerja Wajibkan Perusahaan Besar Punya Amdal
- BKPM Sebut Realisasi Investasi Kuartal III Mencapai Rp 209 T
- Alhamdulillah, BKPM Eksekusi Investasi Mangkrak Rp 474,9 T