Menristekdikti Berharap ‎MSTP di Jepara Berguna Bagi Masyarakat

"Harapan saya MTSP ini juga mendukung kemaritiman, apapun yang bisa dihasilkan dan bermanfaat bagi rakyat," tuturnya.
Jepara Marine Science Techno Park. Menristekdikti Muhamad Nasir (menebar jaring) saat meninjau fasilitas hatchery (penetasan)‎ udang yang ada di Marine Science Park milik Undip di Desa Teluk Awur, Kecamatan Tahunan, Jepara, Jumat (29/12). (Foto: Alf)

Jepara (Tagar 29/12/2017) - Menteri Riset Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhamad Nasir, minta fasilitas Science Techno Park (STP) tidak berhenti hanya dalam kegiatan penelitian semata. Ia berharap agar kebermanfaatannya dapat menular kepada masyarakat disekitarnya.

Hal itu diungkapkan Nasir, sewaktu mengunjungi fasilitas Marine Science Techno Park (MSTP), Pusat Teknologi Keilmuan Maritim milik Undip di Desa Teluk Awur, Kecamatan Tahunan, Jumat (29/12).

"Harapan saya MTSP ini juga mendukung kemaritiman, apapun yang bisa dihasilkan dan bermanfaat bagi rakyat," tuturnya.

Menurutnya, fasilitas penelitian seperti itu bukan lagi sebagai tempat penelitian semata. Akan tetapi lebih dari itu, bagaimana dosen, peneliti dan mahasiswa tidak hanya menghasilkan publikasi ilmiah akan tetapi juga ilmu terapan.

Ia mencontohkan sebuah laboratorium teknologi ilmiah yang ada di Sumatera mampu menghasilkan teknologi untuk pengembangan talas. Dengan itu, petani dapat meraup untung hingga 15 juta dalam sebulan.

"Nah laboratorium kita sekarang menuju kepada pengembangan applied science (ilmu terapan) bukan lagi sekedar basic laboratory," ujar Nasir.

Lebih lanjut ia mengatakan, dosen dan peneliti tidak cukup hanya menerapkan teknologi. Namun juga sebuah teknologi itu dapat berinovasi sesuai dengan tuntutan zaman. Begitu juga MTSP dan STP lain, agar bisa memiliki perencanaan bisnis, yang bermuara pada kesejahteraan lembaga dan penguatan sumberdaya masyarakat.

"Untuk apa anggaran (dari pemerintah pusat) jika (Pusat Teknologi Ilmiah) tidak punya buisness plan (rencana bisnis). Ada contoh laboratorium (STP) yang meminta anggaran untuk lemari es, katanya untuk pendukung kegiatan laboratorium. Untuk apa saya bilang, minum bisa air putih. Itu sebenarnya bisa didukung dari internal," tegasnya

Ia mengakui, kementerian yang dipimpinnya saat ini terkena imbas rasionalisasi anggaran. Dari semula Rp 200 miliar menjadi Rp 130 miliar di tahun depan. Hal itu, membuat Ristekdikti harus berhemat. Akan tetapi, Nasir berjanji tidak akan mengurangi beasiswa dan justru menambahnya. (alf)

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.