Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita optimis dengan laju pertumbuhan industri yang meningkat pesat. Industri pengolahan mampu tumbuh positif pada triwulan III tahun 2020 sebesar 5,69 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
"Industri pengolahan menunjukkan recovery dan rebound pada triwulan III-2020 dibandingkan triwulan sebelumnya. Kalau dibandingkan per triwulan, hampir seluruh sektor Industri mengalami pertumbuhan positif," kata Agus, Kamis, 5 November 2020.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor yang tumbuh positif di kuartal III 2020 antara lain industri alat angkutan, industri logam dasar, industri barang logam dan peralatan listrik, industri karet, barang dari karet dan plastik, serta industri kimia, farmasi dan obat tradisional.
Optimisme recovery yang lebih cepat di sektor industri pengolahan seiring dengan semakin disiplinnya masyarakat dalam upaya pencegahan virus Covid-19
Ia memaparkan, kinerja industri alat angkutan melaju cepat pada triwulan III-2020. Hal ini terlihat dari indikator penjualan mobil dan sepeda motor yang naik tajam jika dibandingkan kuartal sebelumnya.
"Produksi mobil pada triwulan III-2020 mencapai 113.563 unit atau naik sebesar 172,78 persen jika dilihat secara quartalan,” ujarnya.
"Kalau dilihat secara tahunan, industri kimia, farmasi dan obat tradisional tumbuh paling tinggi hingga 14,96 persen," tambahnya.
Pertumbuhan sektor ini didukung oleh peningkatan produksi obat-obatan, multivitamin dan suplemen untuk memenuhi permintaan domestik dalam menghadapi wabah Covid-19.
Sementara itu, industri pengolahan masih konsisten memberikan kontribusi paling besar pada struktur produk domestik bruto (PDB) nasional sepanjang triwulan III tahun 2020 dengan mencapai 19,86 persen.
"Optimisme recovery yang lebih cepat di sektor industri pengolahan seiring dengan semakin disiplinnya masyarakat dalam upaya pencegahan virus Covid-19, yang terlihat juga dari jumlah kasus aktif yang terus menurun,” papar Agus.
Kinerja gemilang lainnya dari sektor industri, yakni realisasi nilai investasi yang naik 37 persen secara tahunan. Sepanjang Januari hingga September 2020, penanaman modal sektor industri di tanah air mencapai Rp 201,9 triliun atau naik dibanding pada periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 147,3 triliun.
Di samping itu, nilai ekspor sektor industri pada Januari-September 2020 menembus USD 94,36 miliar dan menghasilkan neraca surplus sebesar USD8,8 miliar.
Tiga sektor yang menyumbang devisa terbesar, yaitu industri makanan, industri logam dasar serta industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia. []
Baca juga:
- Kemenperin Menegaskan SNI Masker Kain Bersifat Sukarela
- Kemenperin Fasilitasi Pengembangan Perwilayahan Industri
- Kemenperin Fokus Substitusi Impor 35 Persen pada 2022