Menparekraf Tinjau Kesiapan Homestay di Lombok Tengah, NTB

Menaprekraf Sandiaga Salahuddin Uno meninjau kesiapan amenitas berupa homestay di Desa Wisata Gerupuk, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Menparekraf Sandiaga Uno meninjau kondisi homestay di Lombok, Sabtu, 16 Januari 2020.(Foto:Tagar/kemenparekraf.go.id)

Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Barekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, meninjau kesiapan amenitas berupa homestay di Desa Wisata Gerupuk, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal ini dilakukan guna mempersiapkan seluruh aspek pariwisata dan ekonomi kreatif menjelang perhelatan MotoGP Mandalika yang rencananya akan digelar pada Oktober tahun ini.

"Desa wisata ini merupakan salah satu pendorong dari pengelolaan pariwisata dan ekonomi kreatif ke depan. Selain itu, dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat dengan memperoleh mata pencaharian melalui penyewaan homestay. Fasilitasnya juga telah memiliki standar kualitas yang baik dan letak homestay ini sangat strategis dan relevan. Mengingat kawasannya berdekatan dengan MotoGP Mandalika Circuit," katanya saat berada di lokasi, Sabtu 16 Januari 2021. 

Program homestay merupakan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) atau yang biasa dikenal dengan program bedah rumah. Pada 2020 program ini ditingkatkan untuk menunjang sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Lombok, NTB, yang merupakan salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas (DSP) yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.

Desa wisata ini merupakan salah satu pendorong dari pengelolaan pariwisata dan ekonomi kreatif ke depan. Selain itu, dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat

Ia menambahkan  homestay tersebut menyasar target milenial kelas menengah baru yang ingin menikmati keindahan Mandalika, tapi tidak memiliki budget yang cukup untuk penginapan bintang lima. Dengan harga satu kamarnya Rp 250.000 permalam sudah termasuk sarapan, wifi dan listrik.

Untuk strategi promosi ia mendorong penggunaan platform digital. Sandiaga berencana akan memberikan fasilitasi terkait digitalisasi dan virtualisasi guna mempromosikan homestay ini.

"Mudah-mudahan ini bisa memicu ekonomi masyarakat serta bangkitnya pariwisata dan ekonomi kreatif. Tentunya didukung dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Rumah Swadaya KemenPUPR K.M. Arsyad menjelaskan dalam pembangunan rumah ini pihaknya tidak meninggalkan nuansa lokal. Dimana konsep desainnya berdasarkan ruang tradisional Lombok, ada sesangkok, jadi kalau ingin masuk ke dalam rumah harus menunduk terlebih dahulu untuk memberikan penghormatan.

Kemudian bentuk atap stilasi yang juga mengadopsi nuansa lokal. Konsol dibuat lebih rendah sebagai filosofi rumah adat Sasak tentang bagaimana tamu menghargai privasi pemilik rumah.

"Di samping homestay, kami juga melakukan pengembangan rumah untuk meningkatkan kualitas agar menjadi rumah layak huni. Jadi, langsung memperoleh dua fungsi, pertama pariwisata dan kedua rumah layak huni," jelas Ardya.

KementerianPUPR sampai sejauh ini juga telah membangun 300 unit Rumah Swadaya di Lombok. []

Baca juga:

Berita terkait
Menparekraf Pastikan Bantuan Pelaku Parekraf Tepat Sasaran
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno pastikan bantuan yang akan disalurkan untuk segenap pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif tepat sasaran.
Kerjasama Menpora-Menparekraf, Sport Tourism di Indonesia
Zainudin Amali dan Sandiaga Salahuddin Uno bertemu untuk bekerjasama dalam mengembangkan sport tourism di Indonesia.
Menparekraf dan Menpora Bahas Pengembangan Wisata Olahraga
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan Menpora Zainuddin Amali membahas rencana pengembangan wisata olahraga di Indonesia ke depan.
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara