Menparekraf: Pelepah Pinang, Pengganti Styrofoam Ramah Lingkungan

Menparekraf Menampilkan produk kreatif kemasan makanan berbahan dasar pelepah pinang sebagai salah satu solusi terhadap isu global yaitu sampah.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno.(Foto:Tagar/Tantri)

Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno Menampilkan produk kreatif kemasan makanan berbahan dasar pelepah pinang dalam acara weekly press briefing Rabu, 2 Juni 2021. 

Produk ini, digagas oleh Community Driven Innovation, sebagai salah satu solusi terhadap isu global yaitu sampah. Dimana sampah yang paling banyak adalah sampah styrofoam. Dari riset di 18 kota, kontribusi sampah styrofoam sebesar 0,27 – 0,59 ton ke laut di Indonesia. Hal ini sangat mengkhawatirkan bagi biota-biota laut.

Solusi untuk lingkungan hidup, solusi sosial yang menciptakan lapangan kerja, dan mudah-mudahan ini juga menjadi langkah kita untuk menghindari penggunaan styrofoam.

Ide kreatif wadah makanan dari pelepah pinang sebagai pengganti styrofoam ditemukan oleh Rengkuh Banyu Mahandaru ketika dirinya berlibur ke Wakatobi.

Rengkuh mengaku, disana ia melihat fenomena adanya ikan Paus dalam satu tahun yang selalu terdampar dan ketika dibelah perutnya berisi sampah plastik . Dari sana Ia bersama tim Community Driven Innovation mencari solusi bagaimana menghasilkan subtitusi material ramah lingkungan dan murah.

Kemasan Pelepah pinangProduk kemasan dari Pelepah pinang. (Foto:Tagar/Tantri)

Menjawab hal itu, salah satu solusi yang diberikan adalah dengan menciptakan kemasan makanan yang terbuat dari bahan alami, seperti yang terbuat dari pelepah pinang. Bahan dasar tersebut, banyak ditemukan di perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet. Selain itu, produk kreatif ini juga membuka lapangan kerja yang luas bagi masyarakat setempat.

Menparekraf menyebut, dengan inovasi wadah makanan dari bahan pelapah pinang, Community Driven Innovation sudah menerapkan adaptasi, kolaborasi, dan inovasi. Adaptasi dengan isu-isu lingkungan, kolaborasi dengan Pemerintah Musi Banyuasin, serta masyarakat lokal dan inovasi yang menghadirkan solusi. 

MenparekrafMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno. (Foto:Tagar/Tantri)

"Solusi untuk lingkungan hidup, solusi sosial yang menciptakan lapangan kerja, dan mudah-mudahan ini juga menjadi langkah kita untuk menghindari penggunaan styrofoam,” tegas Menparekraf. 

Hadir dalam acara tersebut mebdampingi Menparekraf Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas Josua Puji Mulia Simanjuntak, bersama Perwakilan Tim Pelepah. []

Berita terkait
Sandiaga Uno: Tak Hanya Work From Bali, Bisa Juga Ada Work From Lombok
Berikut jawaban lengkap Menparekraf atas pertanyaan, apakah kebijakan Work From Bali bisa diterapkan di daerah destinasi prioritas wisata lainnya.
Menparekraf: Penyelenggaraan Event-event Pariwisata Seiring Terbitnya Izin Liga 1 dan 2
Menparekraf Sandiaga Uno menyebut izin liga 1 dan 2 adalah bagian dari persiapan event-event lainnya di Indonesia.
Harapan Atas Kunjungan Kerja Menparekraf Sandiaga Uno ke Lombok 6-7 Mei 2021
Menparekraf Sandiaga Uno dijadwalkan mengunjungi Lombok pada 6-7 Mei 2021. Ini adalah kunjungan ke-2 kalinya semenjak dia diangkat sebagai Menteri.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja