Menlu Jerman Prihatin dengan Formasi Pemerintahan Baru Taliban

Menlu Jerman, Heiko Maas, prihatin dengan pembentukan pemerintahan baru Taliban "tanpa melibatkan kelompok-kelompok masyarakat lain"
Menlu Jerman, Heiko Maas (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Menlu Jerman, Heiko Maas, prihatin dengan pembentukan pemerintahan baru Taliban di Afghanistan "tanpa melibatkan kelompok-kelompok masyarakat lain". Maas bertemu dengan Menlu AS, Antony Blinken, di Ramstein, Jerman.

Setelah kelompok Taliban mengumumkan pembentukan pemerintahan baru di Afghanistan, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menyatakan prihatin dengan formasinya. "Pengumuman pembentukan pemerintahan transisi tanpa melibatkan kelompok-kelompok masyarakat lain, dan kekerasan terhadap demonstran perempuan dan para jurnalis kemarin di Kabul tidak mengirim sinyal yang bisa membuat optimis", kata Heiko Maas hari Rabu, 8 September 2021, sebelum bersiap melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Heiko Maas selanjutnya mengatakan, kontribusi negara-negara Barat akan tergantung dari sikap Taliban selanjutnya. Dia menerangkan, Afghanistan saat ini menghadapi krisis kemanusiaan rangkap tiga. Saat ini saja sudah terjadi kelangkaan pangan akibat kekeringan yang melanda. Pada saat yang sama, pengucuran dana bantuan internasional juga dihentikan.

"Jika pemerintahan yang baru tidak mampu mengendalikan pelayanan pemerintahan, keruntuhan politik akan disusul dengan keruntuhan ekonomi, dengan dampak kemanusiaan yang lebih drastis lagi", tegas Heiko Maas.

blinken mendarat di jermanMenlu Antony Blinken mendarat di pangkalan militer AS di Rammstein, Jerman (Foto: dw.com/id)

1. AS Angkut 34 Ribu Warga Afghanistan ke Ramstein

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, bertolak dari Doha dan baru saja mendarat di pangkalan militer Ramstein saat berita ini dibuat. Blinken dan Maas akan membahas perkembangan terakhir di Afghanistan.

Menjelang pertemuan itu, Heiko Maas memuji kerja sama yang erat dengan AS selama upaya evakuasi warga internasional dan warga Afghanistan dari bandara Kabul. Selanjutnya ia mengatakan: "Pada fase berikutnya kami ingin terus bekerja sama dan berkoordinasi, terutama terkait penguasa baru di Kabul.''

Amerika Serikat menggunakan pangkalan militer Ramstein sebagai tempat transit untuk evakuasi puluhan ribu warga Afghanistan yang akan diterbangkan ke AS. Sejauh ini sudah sekitar 34.000 orang yang tiba di Ramstein, sekitar 22 orang sudah meninggalkan pangkalan itu dan menuju AS atau ke negara lain.

2. AS dan Jerman Akan Terus Bekerjasama

Dalam konferensi virtual sebelum berangkat ke Ramstein dari Doha, Qatar, Antony Blinken mengatakan bahwa Washington sangat khawatir dengan beberapa anggota pemerintahan transisi Taliban, antara lain Sirajuddin Haqqani yang diangkat sebagai menteri dalam negeri baru. Dia adalah pimpinan kelompok teror Jaringan Haqqani yang sering melancarkan serangan bunuh diri dan sejak lama menjadi salah satu buronan utama polisi federal AS, FBI. Jaringan Haqqani didirkan oleh ayah Sirajuddin Haqqani

Dengan kunjungan ke Ramstein, Antony Blinken juga ingin menyampaikan terimakasih kepada Jerman yang sudah memfasilitasi operasi evakuasi besar-besaran dari Kabul. Selain itu, Jerman juga telah mendukung misi internasional di Afganistan yang diprakarsai AS selama 20 tahun.

Hingga saat ini, Jerman sendiri telah mengevakuasi sekitar 4.000 orang dari Kabul. Secara keseluruhan, negara-negara Barat telah mengevakuasi sekitar 123.000 orang dari Afghanistan, namun masih ada puluhan ribu orang yang masih menunggu untuk dievakuasi [hp/as (rtr, afp, ap)]/dw.com/id. []

Pengamat: Taliban Tak Akan Ekspansi ke Luar Afghanistan

Karir Atlet Perempuan Dikhawatirkan Berakhir di Tangan Taliban

Diancam Taliban Tim Robotik Afghanistan Dievakuasi ke Meksiko

Tim Robotik Afghanistan Tiba di Meksiko Siap Buka Lembaran Baru

Berita terkait
Blinken Sebut Taliban Harus Buktikan Legitimasinya pada Dunia
Menlu Blinken, hari Rabu, 8 September 2021, memperingatkan Taliban harus membuktikan dan memperjuangkan legitimasinya pada dunia