Menlu Blinken Jelaskan Mengapa AS Veto Resolusi PBB Soal Gencatan Senjata di Gaza

Netanyahu juga menyampaikan terima kasih kepada Amerika yang telah memveto resolusi Dewan Keamanan PBB pekan lalu
Menlu AS, Antony Blinken (Foto: voaindonesia.com/AFP)

TAGAR.id, Washington DC, AS - Di tengah meningkatnya kecaman atas terus berlanjutnya dukungan Amerika terhadap operasi militer Israel di Gaza, Amerika Serikat (AS) hari Minggu (10/12-2023) membela sikap itu, sambil sekaligus menegaskan pentingnya melindungi warga sipil Palestina. Veronica Balderas Iglesias melaporkannya untuk VOA.

"Lebih kuat, dengan intensitas," begitulah Perdana Menteri (PM), Israel Benjamin Netanyahu, pada hari Minggu (10/12-2023) menggambarkan kemajuan pasukannya di Gaza.

"Ini semua untuk mencapai tujuan kami – yaitu menghancurkan Hamas, membebaskan semua orang yang diculik, dan janji bahwa Gaza tidak akan pernah lagi menjadi ancaman bagi Israel," tambahnya.

Netanyahu juga menyampaikan terima kasih kepada Amerika yang telah memveto resolusi Dewan Keamanan PBB pekan lalu, yang menyerukan gencatan senjata segera. Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Antony Blinken, menjelaskan keputusan tersebut saat diwawancarai di program “This Week” di stasiun televisi ABC.

"Dengan Hamas yang masih tetap beroperasi, masih utuh, dan sekali lagi, berniat mengulangi peristiwa 7 Oktober, lagi dan lagi dan lagi, hal itu hanya akan melanggengkan masalah," ujar Blinken.

Saat menekankan pentingnya memberikan dukungan dan senjata yang dibutuhkan Israel untuk mempertahankan diri, Blinken menegaskan bahwa hal itu bukan tanpa syarat.

"Seperti halnya untuk negara lain, aturan-aturan itu juga berlaku terhadap Israel, termasuk cara penggunaannya dan kebutuhannya, dan ada keharusan untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional."

Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah korban jiwa di Gaza, sikap Amerika itu dikecam keras dalam Forum Doha yang diadakan setiap tahun untuk membahas berbagai tantangan dunia.

Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, mengatakan, "Ini bukan hanya tergantung pada Israel. (Tapi juga) Mereka yang telah memberikan lampu hijau kepada Israel untuk terus membunuh warga Palestina."

Sementara Menlu Yordania, Ayman Safadi, mengatakan, "Di Amerika Serikat, kami melakukan pembicaraan yang sangat blak-blakan dengan Menlu Blinken. Kami semua, delegasi Arab dan Muslim, sangat jelas. Kami sudah menentukan prioritas, yaitu hentikan agresi, izinkan pasokan kemanusiaan yang cukup masuk ke seluruh bagian Gaza, pastikan perlindungan warga sipil."

Sekjen PBB, Antonio Guterres, yang juga merupakan peserta Forum Doha, mengatakan ia akan terus menyerukan pelaksanaan gencatan senjata kemanusiaan. Sementara dari Jenewa, Kepala Badan Kesehatan Dunia WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, memperingatkan dampak perang terhadap lingkungan kesehatan di Jalur Gaza.

"Karena semakin banyak orang yang pindah ke daerah yang lebih kecil dan lebih kecil lagi, kepadatan penduduk yang dikombinasikan dengan kurangnya makanan, air, tempat tinggal, dan sanitasi yang memadai menciptakan kondisi yang ideal untuk penyebaran penyakit," ungkapnya.

Ditambahkannya, WHO telah mengerahkan tim untuk mendukung para petugas kesehatan di lapangan, yang secara fisik dan mental mengalami kelelahan. (em/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Presiden Biden Sebut Otoritas Palestina Harus Memerintah Gaza dan Tepi Barat
Biden menggunakan opini tersebut untuk mencoba menjawab pertanyaan tentang apa yang AS inginkan untuk Gaza setelah konflik selesai