Menko Luhut: Pandemi Bikin Setiap Negara Amankan Pangan

Menko Luhut mengatakan, Pandemi Covid-19 membuat setiap negara memprioritaskan kebutuhan pangan dalam negerinya sebelum memutuskan ekspor.
Menko Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan. (Foto:Tagar/Kemenko Marves)

Jakarta - Menko Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Pandemi Covid-19 membuat setiap negara memprioritaskan kebutuhan pangan dalam negerinya sebelum memutuskan ekspor. Seiring dengan itu, Pandemi membuat Indonesia menjadi negara yang lebih mandiri dalam hal pangan.

“Di masa-masa sulit akibat pandemi ini termasuk di sektor pangan setiap negara mengutamakan untuk mengamankan ketahanan pangan negaranya,” ucap Luhut dalam acara Jakarta Food Security Summit 5 yang dilakukan secara virtual, Kamis, 19 November 2020.

Oleh sebab itu, menurut Menko Luhut kondisi ini harus dianggap sebagai momentum memperbaiki beberapa kekurangan yang ada di sektor pangan. Ia juga menjelaskan salah satu strategi pemerintah untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menyiapkan lumbung pangan yang telah menjadi agenda prioritas.

Di masa-masa sulit akibat pandemi ini termasuk di sektor pangan setiap negara mengutamakan untuk mengamankan ketahanan pangan negaranya.

Menko Luhut menjelaskan, Pada tahap awal lumbung pangan tersebut dibangun di 2 provinsi, yaitu Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah. Dua lokasi ini, dipilih melalui serangkaian kajian lingkungan hingga proses peralihan fungsi kawasan hutan lewat survei lapangan.

“Di Provinsi Sumatera Utara, untuk menanam tiga komoditas paling tidak yakni induk kentang, bawang merah, bawang putih, wortel dan juga beberapa tanaman lainnya. Di Provinsi Kalimantan Tengah, khusus padi dan singkong dan tentu juga akan bisa dikembangkan dengan yang lain,” jelasnya.

Kedepannya Menko Luhut berharap, lumbung pangan bisa menjadi contoh penerapan korporasi pertanian dari hulu ke hilir, dari budidaya pascapanen, hingga masuk ke industri pertanian.

“Kita harapkan melalui program ini bisa terwujud kawasan hortikultura dan pertanian terpadu yang berdaya saing, ramah lingkungan, dan modern yang hasilnya bisa didapatkan oleh petani dalam jumlah besar pula,” sebut Luhut.

Namun, Menko Luhut menegaskan, dalam mengembangkan Kawasan Food Estate ini petani dan pemerintah tidak bisa bekerja sendiri sehingga perlu melibatkan korporasi.

“Tentunya dalam pengembangan Kawasan Food Estate ini petani dan pemerintah tidak bisa bekerja sendiri sehingga perlu melibatkan korporasi, baik BUMN maupun swasta melalui pola penerapan pola public private partnership,” tegasnya.[]

Berita terkait
Menko Luhut Bertemu Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih
Menko Luhut bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di White House untuk menyampaikan terima kasih atas pemberian fasilitas GSP oleh USTR.
Menko Luhut: LG Chem Segera Teken Proyek Baterai Listrik
Menko Luhut mengatakan, LG Chem asal Korea Selatan, akan segera menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan baterai lithium mobil Listrik.
MoU Pendanaan Infrastruktur & Perdagangan RI-AS US$ 750 Juta
Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat telah menandatangani MoU pendanaan infrastruktur dan perdagangan senilai US$750 juta.
0
Gempa di Afghanistan Akibatkan 1.000 Orang Lebih Tewas
Gempa kuat di kawasan pegunungan di bagian tenggara Afghanistan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan mencederai ratusan lainnya