Toba - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa dirinya merasa senang atas inisiatif yang diambil di bidang pariwisata. Hal ini dinilainya akan membawa pariwisata danau Toba ke kancah Internasional.
"Saya gembira Menteri Ketenagakerjaan mengambil inisiatif menyiapkan SDM yang kompeten di bidang pariwisata, khususnya di Destinasi Wisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba,” kata Menko Luhut secara virtual pada Kamis, 28 Januari 2021.
"Kita bawa Danau Toba ke panggung wisata dunia yang tanpa batas," tambahnya.
Hal ini disampaikanya saat acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) dengan Institut Teknologi Del dan Perjanjian Kerja Bersama Ditjen Bina Penta Kemenaker dengan PT. Toba Tenun Sejahtera.
Kita bawa Danau Toba ke panggung wisata dunia yang tanpa batas.
Pada acara yang digelar di Institut Teknologi Del, Kabupaten Toba Samosir itu, Menko Luhut menjelaskan, kerjasama ini dilakukan untuk mengembangkan teknologi wisata berbasis digital serta mengembangkan pelatihan masyarakat agar dapat berkontribusi dalam membangun pariwisata Danau Toba.
Kerja sama dengan IT Del, menurut Menko Luhut merupakan pengembangan teknologi wisata berbasis digital yang merupakan langkah tepat untuk dilakukan di era digital saat ini.
Selain itu, pendampingan dan pelatihan yang dilakukan bersama-sama dengan Toba Tenun, menjadi langkah yang tepat untuk mendorong masyarakat di Danau Toba dan sekitarnya untuk aktif berkontribusi bersama-sama.
Sementara Staf Ahli Menko Bidang Konektivitas Maritim, Sahat Manaor Panggabean yang hadir mewakili Menko luhut pada acara tersebut, menyampaikan bahwa sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Program pengembangan dan pembinaan SDM akan meningkatkan kualitas pelaku atau penyedia jasa wisata, hal ini sejalan dengan program Presiden yang menetapkan pembangunan SDM menjadi prioritas utama menjadi pekerja keras, yang dinamis, terampil, dan tentunya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” sebut Sahat.
- Baca juga : Luhut: Food Estate Kesempatan Emas Modernisasi Pertanian RI
- Baca juga : Luhut: Indonesia Perlu Garap Sistem Pertanian Secara Modern
Selain itu, Sahat juga menyinggung mengenai faktor penunjang lainnya seperti seni budaya dan kuliner merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendukung pariwisata.
“Kemajuan pengembangan sektor pariwisata adalah mengembangkan sektor seni budaya dan kuliner yang tidak dimiliki daerah lain sehingga bisa berkelanjutan, kita wajib mengolah keunggulan daerah yang kita miliki,” tutup Sahat. []