Mengintip Tempat Anak-anak Tidur di Seluruh Dunia

Memotret anak-anak dan mengintip kamar tidur mereka di China, Jepang, Nepal, AS hingga ke Brasil
Tempat tidur bersama di lantai (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Seniman Inggris James Mollison melanglang buana, dari China, Jepang, Nepal, AS hingga ke Brasil untuk memotret anak-anak dan mengintip kamar tidur mereka. Hasil karyanya "Where Children Sleep" dipamerkan keliling dunia. Sophia Prinzen melaporkannya untuk DW.

Kamar sempitKamar sempit (Foto: dw.com/id)

Kamar sempit - Dong, 9 tahun, tinggal di Provinsi Yunnan di barat daya China. Dia berbagi kamar dengan saudara prempuan, orang tua dan kakeknya. Keluarga itu miskin dan hanya memiliki sepetak tanah yang ditanami padi dan tebu. Dong berkata, jika besar nanti, ia ingin menjadi polisi, karena bisa "mengejar pencuri dan berlari kesana kemari".

Ruang tidur luasRuang tidur luas (Foto: dw.com/id)

Ruang tidur luas - Harrison, 8 tahun, menjalani hidup yang sangat berbeda. Keluarga itu tinggal di sebuah rumah mewah di New Jersey, AS. Dia memiliki TV sendiri, kamar mandi dan dua ruang bermain besar. Dia adalah anak tunggal dan bersekolah di sekolah swasta. Perjalanan ke sekolahnya perlu waktu dua jam bermobil, tapi ibu Harrison menikmati waktu bersama putranya di dalam mobil. Harrison ingin menjadi dokter hewan.

Dunia mainanDunia mainan (Foto: dw.com/id)

Dunia mainan - Kaya, 4 tahun dan orang tuanya tinggal di apartemen kecil di Tokyo. Rak-rak di kamar anak itu penuh dengan boneka. Ibu Kaya menjahit sendiri gaun gadis itu, biasanya sampai tiga potong dalam sebulan. Namun Kaya harus memakai seragam sekolah saat di kelas. Jika besar nanti, dia ingin menjadi seniman komik dan menggambar anime Jepang.

Tempat tidur bersama di lantaiTempat tidur bersama di lantai (Foto: dw.com/id)

Tempat tidur bersama di lantai - Tidak setiap anak memiliki tempat tidur sendiri. Rumah Indira, 7 tahun di Kathmandu, ibukota Nepal hanya punya satu kamar. Di malam hari, ia dan saudara-saudaranya tidur bersama di atas kasur di lantai. Indira telah bekerja di tambang granit selama empat tahuun, pekerjaan yang berbahaya, karena banyak anak di sana tidak memakai kacamata pengaman. Dia ingin menjadi penari suatu hari nanti.

Tempat tidur susun, bergaya asramaTempat tidur susun, bergaya asrama (Foto: dw.com/id)

Tempat tidur susun, bergaya asrama - Sherap, 10 tahun tinggal di sebuah biara di Nepal. Bocah itu berbagi kamar dengan 79 anak laki-laki lain yang sedang dilatih sebagai biksu. Mereka tidur di ranjang susun dan memiliki sedikit barang pribadi. Orang tua Sherap mengirimnya ke sana. Mereka percaya, jika salah satu putra mereka masuk biara, itu akan membawa keberuntungan bagi keluarga.

Ratu kecantikanRatu kecantikan (Foto: dw.com/id)

Ratu kecantikan - Jasmine, 7 tahun dan keluarganya tinggal di sebuah rumah besar di Kentucky, AS. Mahkota dan ikat pinggang yang dia menangkan dalam kontes kecantikan anak-anak menghiasi kamarnya. Dia berlatih untuk pertunjukan panggung setiap hari. Ini hobi mahal, orang tuanya harus merogoh kocek hingga beberapa ribu dolar per kontes.

Gelar tikar di lantai tanahGelar tikar di lantai tanah (Foto: dw.com/id)

Gelar tikar di lantai tanah - Ahkohxet, 8 tahun adalah anggota suku Kraho, yang tinggal di lembah Amazon di Brasil. Warga Kraho percaya bahwa Bumi diciptakan oleh matahari dan bulan. Warna merah di dada anak laki-laki itu adalah bagian dari ritual suku. Sungai terdekat memasok air bagi mereka. Warga suku menanam separuh dari kebutuhan makanan mereka sendiri di tanah yang tidak subur.

Seorang bintang pop dan mimpiSeorang bintang pop dan mimpi (Foto: dw.com/id)

Seorang bintang pop dan mimpi - Thai, 11 tahun bersama saudara-saudaranya dan orang tuanya tinggal di lantai tiga sebuah blok apartemen di Rio de Janeiro. Orang tuanya tidak terlalu kaya, tetapi mampu bertahan hidup di kota. Gadis itu telah menghiasi kamarnya dengan poster Felipe Dylon, bintang pop Brasil. Pameran "Where Children Sleep" berlangsung di Museum Edwin Scharff di kota Neu-Ulm Jerman hingga 6 Februari 2022 (rs/as)/dw.com/id. []

160 Juta Anak-anak di Dunia Dipaksa Bekerja

Menaker Ida Fauziyah Wujudkan Zona Bebas Pekerja Anak

Pekerja Anak, 50 Anak Jepara Ini Ditarik dari Dunia Kerja untuk Kembali Sekolah

Hanif Dhakiri: Indonesia 2022 Bebas Pekerja Anak

Berita terkait
160 Juta Anak-anak di Dunia Dipaksa Bekerja
Sebuah laporan baru mendapati bahwa 160 juta anak-anak atau hampir satu dari sepuluh anak-anak di dunia jadi pekerja anak
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.