Jakarta - Film Contagion yang telah dirilis pada 2011 lalu, baru-baru ini justru menjadi bahan perbincangan karena jalan ceritanya mirip wabah virus corona (Covid-19) yang menyebar ke seluruh dunia. Film ini dibuat oleh sutradara jenius, Stephen Soderbergh, yang memiliki latar belakang menarik.
Ramainya perbincangan mengenai persamaan wabah virus corona dengan jalan cerita film Contagion, membuat sejumlah orang menilai tagline sinema ini mirip dengan antisipasi yang harus dilaksanakan oleh masyarakat saat ini, yakni 'Don't talk to anyone. Don't touch anyone' atau 'Jangan berbicara pada siapa pun, dan jangan menyentuh siapa pun'.
Film Contagion dibintangi oleh artis-artis Hollywood papan atas seperti Gwyneth Paltrow, Matt Damon, Jude Law, dan Laurence Fishburne. Film berkisah tentang Beth Emhoff (Paltrow) yang tiba-tiba meninggal karena virus flu yang ia derita sepulangnya dari Hong Kong.
Keesokan harinya, putranya yang kecil juga meninggal. Hanya suaminya, Mitch (Damon) yang kebal. Virus itu kemudian menyebar dengan hebat. Saat tim gabungan mencoba mencari tahu virus itu dan bagaimana memberantasnya, wabah penyakit telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dan menimbulkan panik dan membawa keruntuhan moral.
Kritikus tidak begitu suka film model kepanikan massal seperti Contagion. Situs film bergengsi IMdB bahkan hanya memberi rating 6,7, sementara situs Rotten Tomatoes menilai lebih buruk lagi dengan rating 6,3 persen.
Penulis skenarionya, Scott Z. Burns, masih dianggap menebar ketakutan setelah membidani film dokumenter tentang kerusakan dunia, The Inconvenient Truth (2006).
Namun kepiawaian sang sutradara, Stephen Soderbergh terbukti berhasil mengemas film berbudget US$ 60 juta itu menjadi tontonan memikat dari awal hingga akhir. Film ini sukses secara komersial dengan pendapatan seluruh dunia sebesar US$ 136,5 juta.
Salah satu adegan dalam Film Contagion. (Foto: IMDb.com)
Siapakah Stephen Soderbergh?
Sutradara kelahiran Atlanta, Georgia, AS (Amerika Serikat itu) adalah sutradara berbakat luar biasa sedari muda yang memperkenalkan istilah pembuat film independen atau indie. Dia berhasil menerobos tatanan baku Hollywood yang dikuasai studio-studio raksasa.
Setelah menabung dari proyek musik dengan grup band Yes di tahun 1985, sutradara kelahiran 14 Januari 1963 itu nekad membuat film panjang hanya dengan modal US$ 1,2 ribu. Pada saat itu, belum ada sineas yang berani membuat film dengan budget sekecil itu.
Namun kiprah Soderbergh langsung mengagetkan para pelaku industri raksasa perfilman di Hollywood. Film besutannya yang terhitung sederhana, Sex Lies, and Videotape (1989) berhasil menarik perhatian festival film terbesar di Eropa, Cannes. Film itu mendapat penghargaan tertinggi yaitu Palme d’Or di festival tersebut.
Baca juga: Mirip Corona, Film Contagion Ceritakan Virus MEV-1
Film drama perselingkuhan karya Soderbergh itu bahkan menjadi inspirasi sineas independen pada generasi selanjutnya seperti Kevin Smith, Edward Burns, Wes Anderson, dan masih banyak lagi.
5 Fakta Unik tentang Stephen Soderbergh
Sebagai seorang sineas jenius kiprah Stephen Soderbergh tentu saja tidak berhenti sampai di film perdananya saja. Berikut ini 5 fakta unik darinya, yaitu:
- Pernah mendapat 2 (doble) nominasi sutradara terbaik di ajang Oscar 2001, yakni lewat film Erin Brockovich (2000) and Traffic (2000). Soderbergh meraih Oscar lewat film Traffic.
- Sutradara termuda (26 tahun) yang mendapat piala Cannes (Palme d’Or) lewat film Sex Lies and Videotape (1989).
- Di awal kariernya, dia menyewa garasi di rumah kakak beradik (yang saat ini menjadi bintang Hollywood) Maggie dan Jake Gyllenhaal.
- Dia seringkali juga menjadi editor dan kameramen untuk film yang disutradarainya dengan nama samaran "Peter Andrews".
- Setelah sukses dengan film perdananya, Soderberg membuat 5 film yang gagal, untuk kemudian sukses dengan film yang dibintangi George Clooney, Out of Sight ( 1998). []
