Jakarta, (Tagar 18/3/2018) - Erich Ohser lahir 18 Maret 1903 di Vogtland Jerman, dibesarkan di kota industri Plauen. Itulah kenapa ketika ia menjadi kartunis politik memakai nama samaran EO Plauen.
Karyanya berkembang sejalan ikatannya dengan penulis Erich Kastner dan jurnalis Erich Knauf yang berbagi ideologi politik dan indra estetika modern. Kartun dan karikatur Ohser yang penuh semangat, yang muncul dalam artikel Knauf dan publikasi populer lainnya menjadi wahana untuk mengekspresikan sikap antipati terhadap kaum Sosialis Nasional. Saat membuat deklarasi semacam itu menjadi semakin berbahaya, Ohser menemukan tempat berlindung untuk menarik strip komik Vater und Sohn (Ayah dan Anak) yang ringan dan sangat sukses.
Baca juga: Hari Saint Patrick dan Mitologi Daun Hijau Shamrock
Dari tahun 1934 sampai 1937, Vater und Sohn memikat pembaca majalah berita mingguan Berliner Illustrirte Zeitung dengan kecerdasannya yang tidak sopan, goresan penanda goresan, dan kejenakaan yang menyenangkan. Memetik halaman dari masa lalunya, Ohser menandatanganinya dengan nama samaran EO Plauen.
Dalam karyanya untuk majalah demokrasi seperti Vorwarts, representasi satir Joseph Goebbels dan Adolf Hitler membuatnya mendapat permusuhan dari Nazi. Ohser terus bekerja dengan nama samaran, dan dari tahun 1940 mulai lagi memproduksi kartun dengan tema politik. Dia ditangkap atas tuduhan mengungkapkan pendapat anti-Nazi.
Pada tanggal 5 April 1944, sehari sebelum persidangannya, Ohser bunuh diri di selnya. Untuk mengantisipasi apa yang menimpa Ohser, Erich Knauf yang juga ditangkap bersama Ohser, dieksekusi minggu kemudian.
Laman depan Google jangkauan Jerman hari ini menampilkan doodle karya kartunis Jerman Nadine Redlich yang menangkap semangat strip tercengang Ohser, menampilkan ayah dan anak laki-laki yang lucu, dengan tangan seniman di dalam bingkai. (sa)
