Jakarta, (26/3/2018) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengenang sosok mendiang pengusaha nasional Probosutedjo sebagai sosok yang banyak membantu kemajuan pendidikan di Tanah Air.
"Beliau semasa hidupnya banyak membantu masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan dan sosial," ujar Mendikbud usai memberikan pembekalan dihadapan 298 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) di Jakarta, Senin.
Mendikbud menilai Probosutedjo sebagai nasionalis sejati yang banyak mewariskan peninggalan penting untuk bangsa ini. Selain banyak membangun masjid di luar negeri, mendiang juga membangun masjid di dalam negeri.
Baca juga: Kerabat Keraton Ngayogyakarta Hadiri Pemakaman Probosutedjo
"Yang saya tahu beliau membangun masjid di Den Haag, Belanda, dan di negara lain. Kemudian di dalam negeri juga banyak," kata dia.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut mengaku kenal dengan Probosutedjo, namun secara pribadi tidak begitu dekat. Muhadjir mengaku dirinya pernah berurusan dengan Probosutedjo saat menjabat sebagai rektor.
"Selain membangun masjid, beliau juga banyak membangun universitas. Saat menjabat sebagai rektor, almarhum juga sering membantu universitas lainnya," tambah dia.
Probosutedjo yang merupakan adik Presiden Soeharto meninggal dunia usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Senin pagi, karena mengidap kanker tiroid selama 20 tahun.
Semasa hidupnya, mendiang aktif mengembangkan pertanian dan pendidikan di Tanah Air. Selain mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang pertanian unggul, ia juga mendirikan sejumlah universitas salah satunya adalah Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Probosutedjo menjadi pendiri Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) dan pernah menjadi Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia. (ant)
