Membersihkan Mesjid dari Kotoran Politik Ala Nahdlatul Ulama

Ketua Lembaga Ta'mir Masjid (LTM) PBNU Mansur Syaerozi melihat banyak masjid digunakan oleh kelompok politik untuk dijadikan kegiatan kampanye politik praktis dan politik kekuasaan.
Gerakan Nasional Bersih-Bersih Mesjid (BBM) yang dicanangkan Nahdlatul Ulama ini dimaksudkan untuk membersihkan mesjid dan sarana ibadah dari kepentingan politik praktis yang semakin marak dilakukan oleh politisi saat ini, terutama mendekati Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. (Gilang)

Jakarta, (Tagar 9/5/2018) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi mendeklarasikan gerakan nasional Bersih-Bersih Masjid (BBM) secara serentak di seluruh Indonesia pada 13 Mei 2018 mendatang.

Ketua Lembaga Ta'mir Masjid (LTM) PBNU Mansur Syaerozi melihat banyak masjid digunakan oleh kelompok politik untuk dijadikan kegiatan kampanye politik praktis dan politik kekuasaan.

"Belum lama ini salah satu masjid di Medan Sumatera Utara menjadi tempat pemasangan spanduk besar bertuliskan #2019GantiPresiden," jelas Mansur di Masjid An-Nahdlah PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (9/5).

Peringatkan, Awasi, Kawal
Dengan begitu, Mansur mengatakan perlu peringatan dan pengawalan yang berkelanjutan untuk mengembalikan masjid sesuai fungsinya.

"Dalam konteks itulah BBM berkah terus kami gencarkan. Kami perlu mengawal para ta'mir masjid bersikap tegas mengusir pihak yang memanfaatkan masjid ke arah negatif," ujarnya.

Untuk itu dalam rangka melakukan pembinaan dan pemberdayaan kemasjidan tersebut, LTM Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) membentuk satu tim BBM yang secara khusus bertugas bergerak bersama warga melakukan bersih-bersih masjid.

Sejak dicanangkan pada tahun 2013 dan masih berlangsung hingga sekarang, BBM Berkah melakukan aksi dari masjid ke masjid, antara lain:

1. Bersih-bersih fisik masjid, yaitu membersihkan lingkungan masjid dalam artian yang sebenarnya, seperti membersihkan tempat wudhu dan MCK, mengepel lantai dan menyedot karpet, membersihkan pintu, jendela, dan mimbar, membersihkan plafon, kipas angin dan peralatan lain, membersihkan halaman, dan seterusnya.

2. Bersih-bersih nalar, yaitu melakukan peningkatan kapasitas pengetahuan berupa pembinaan dan penyuluhan kepada Ta’mir Masjid dan Jamaahnya untuk senantiasa berpikir dan bertindak positif dalam rangka menghidupkan masjid sebagai pusat pelayanan jamaah. Termasuk di sini adalah meluruskan nalar Ta’mir Masjid agar mampu bersikap tegas menolak, bila perlu mengusir, segala unsur yang memanfaatkan masjid untuk kepentingan politik praktis dan penyebaran ujaran kebencian.

3. Bersih-bersih hati, yaitu melakukan pembinaan kepada Ta’mir Masjid agar senantiasa menjaga hati jamaahnya untuk tetap dalam keimanan dan ketakwaan. (ard)

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu