Jakarta - Perusahaan otomotif asal Jepang, Mazda resmi mengumumkan penarikan (recall) sedikitnya 35.000 unit Mazda 3 yang disebabkan sistem pengereman otomatis yang bekerja tidak terkendali. Penarikan ini melibatkan unit Mazda 3 rakitan tahun 2019 dan 2020.
Dilansir dari laman The Drive, Kamis, 2 Januari 2020, penarikan ini dipicu keluhan pengguna di sebuah forum yang melaporkan bahwa mobil Mazda 3 miliknya mendadak berhenti meskipun di depannya tidak ada kendaraan yang berhenti atau mengerem.
Permasalahan pengereman tersebut berasal dari teknologi Smart Brake System Mazda 3 yang akan mengaktifkan rem secara otomatis saat mobil mendeteksi ada rintangan di depannya.
Menurut Mazda, permasalahannya terletak pada perangkat lunak yang menyebabkan Mazda 3 mendeteksi rintangan palsu dan menerapkan pengereman darurat. Pengemudi akan mendapat peringatan sebelum hal itu terjadi. Ada alarm yang dapat didengar serta indikasi di layar. Tidak ada yang bisa dilakukan pengemudi untuk mencegahnya.
Sistem bantuan pengereman cerdas ini pertama kali diperkenal pada kendaraan mewah seperti Volvo dan Mercedes-Benz. Awal kemunculannya pada 2010, sistem ini digunakan sebagai prekursor awal untuk kemudi otonom. Namun sekarang mode otonom ada diseluruh jajaran mobil termasuk bantuan parkir dan bantuan jalur.
Ini merupakan recall kedua Mazda 3 di tahun ini. Pada awal musim panas 2019, Mazda juga melakukan penarikan sebanyak 25,000 unit Mazda 3 akibat kesalahan pabrikasi yang meninggalkan celah antara baut hub dan flensa hub. Hal ini akan menyebabkan mur roda kendur dan ban bisa terlepas.
Sebagai informasi tambahan, di Indonesia Mazda 3 pertama kali meluncur dalam pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS), pada Juli, 2019. Dikemas dalam balutan All-New Mazda 3, mobil ini hadir dalam dua varian, yakni sedan dan hatchback.
Untuk urusan harga sendiri, All New Mazda 3 hatchback dibanderol dengan harga Rp 489,8 juta. sedangkan versi sedan dijual dengan harga Rp 538,8 juta. []
