Sibolga - Pasca merebaknya isu virus corona atau Covid-19 di Indonesia, ketersediaan alat kesehatan berupa masker pelindung hidung dan mulut mengalami kelangkaan. Sejumlah apotek di Kota Sibolga mengaku kehabisan stok kurun waktu sebulan terakhir.
“Stoknya kosong, sudah satu bulan lebih, harganya juga tak menentu,” ungkap Binceng Siahaan, karyawan Apotek Segar di Jalan Suprapto, Kota Sibolga, Sumatera Utara, Jumat, 6 Maret 2020.
Dia menduga, kelangkaan masker dipicu merebaknya isu virus corona, sehingga membuat masyarakat Sibolga ikut waspada dengan menggunakan masker ketika beraktivitas.
Kami mengimbau agar masyarakat tidak panik
“Sekarang ini yang minta (masker) banyak, tapi barangnya tak ada,” kata Binceng kepada Tagar.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sibolga Sri Wahyuni, berharap masyarakat tidak perlu panik menanggapi kelangkaan masker di Kota Sibolga.
“Terkait masker, kita juga sudah mengupayakan. Karena ini bukan hanya masalah lokal, tetapi juga sudah menjadi masalah nasional, kami mengimbau agar masyarakat tidak panik,” katanya.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah menyampaikan bahwa penggunaan masker itu untuk mereka yang sakit, jadi kalau tidak sakit tidak perlu memakai masker.
“Kita mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat,” timpalnya.
Sebagai tindakan pencegahan virus corona, pihaknya telah menyebarkan informasi, baik melalui media massa, yakni media cetak dan online, juga membagikan poster ke sejumlah rumah ibadah dan tempat umum lainnya.
Tetap jaga kesehatan, banyak-banyak minum air putih, hindari tempat keramaian dan pergi ke daerah atau yang terjangkit virus corona.
“Bila ditemukan gejala demam, sakit tenggorokan dan sesak nafas, segeralah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan,” ujar Sri.[]