Ma'ruf Amin Jadi Wapres, MUI Dorong Ekonomi Syariah

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) sangat penting. Terlebih, saat ini Maruf Amin menjabat sebagai Wapres.
Ma\'ruf Amin. (Foto: Instagram/KH Ma\'ruf Amin)

Yogyakarta - Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menilai Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) sangat penting untuk diperkuat peranannya dalam perekonomian Indonesia. Terlebih, saat ini Ma'ruf Amin telah menjabat sebagai Wakil Presiden (Wapres) RI.

Ketua KPEU MUI Pusat M. Azrul Tanjung menilai mayoritas penduduk Indonesia adalah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terkoneksi dengan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), khususnya terkoneksi dengan Baitul Maal wa Tamwil (BMT). 

Azrul Tanjung mengatakan, meski peran LKMS penting, namun masih minim perhatian dari pemerintah. 

Selaras dengan agenda yang selalu diusung oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengenai Arus Baru Ekonomi Indonesia (ABEI).

"Perhatian dan dukungan pemerintah terhadap lembaga keuangan mikro syariah, khususnya BMT masih minim," katanya dalam FGD Keuangan Mikro Syariah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu 26 Oktober 2019.

Menurut dia, kondisi ini menjadi keprihatinan bersama. BMT, kata Azrul, memiliki peranan yang sangat penting dalam memperkuat ekonomi umat. Penguatan LKMS, khususnya BMT, sangat selaras dengan agenda yang selalu diusung oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengenai Arus Baru Ekonomi Indonesia (ABEI).

MUI di YogyakartaKetua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Pusat Azrul Tanjung (tiga dari kiri) saat mendatangani MoU dengan UMY di Yogyakarta tentang pemberdayaan ekonomi umat, Sabtu 26 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori).

"Jadi, harus segera ada Kongres BMT dan LKMS secara nasional, sebagai pelaksanaan amanat dari program utama ABEI yang sedang dijalankan oleh Ma’ruf Amin," kata Azrul.

KPEU MUI Pusat dalam momentum tiga FGD ini, mengambil tiga tema besar. FGD pertama mengangkat tema “Merumuskan Peningkatan Kapasitas Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Masa Depan”. FGD kedua bertema “Pemanfaatan Ekonomi Digital Bagi Penguatan UMKM-K dan Fintech Syariah”. FGD ketiga bertema “Penguatan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Melalui Pendirian Lembaga Penjamin Simpangan.”

Acara yang berlangsung 24-26 Oktober 2019 di Gedung Pasca Sarjana UMY ini dihadiri puluhan stakeholder keuangan syariah maupun pemangku kebijakan syariah.

Selain tiga agenda FGD tersebut, UMY, dan KPEU MUI Pusat juga menandatangani MoU bersama dalam agenda bersama Pemberdayaan Ekonomi Umat yang dilaksanakan bersama sivitas akademika dan para mahasiswa.

Di bagian lain, berdasarkan data Asosiasi Baitul Maal Wat Tamwi Se-Indonesia (Abisindo) Kota Yogyakarta menyebutkan, pertumbuhan nilai aset BMT tergolong pesat. Dari 40 BMT yang ada di Kota Yogyakarta, total aset sekitat Rp 900 miliar sampai Rp 1 triliun.

Pertumbuhan aset BMT rata-rata 40 persen per tahun. Di sisi lain, potensi BMT di Yogyakarta masih cukup tinggi. []

Berita terkait
Perubahan Ekonomi Digital di Tangan Nadiem Makarim
Nadiem Makarim diharapkan mampu membawa perubahan besar terhadap ekonomi digital Indonesia dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo.
Tim Ekonomi dalam Kabinet Indonesia Maju
Beberapa dari mereka akan memperkuat tim ekonomi yang diharapkan dapat melakukan transformasi ekonomi dalam lima tahun ke depan.
Tim Ekonomi Jokowi Jilid 2 dalam Pandangan Ekonom
Ekonom Universitas Indonesia (UI) Dr. Rizal E Halim mengatakan komposisi tim ekonomi Jokowi Jilid 2 akan memberikan sesuatu untuk Indonesia.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.