Maroko: Pengakuan Trump Soal Jerusalem Lewati "Garis Merah"

Perdana Menteri Maroko Saad Eddine El Othmani, mengatakan, pengakuan AS mengenai Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel telah melewati "garis merah".
Perdana Menteri Maroko Saad Eddine El Othmani pada Kamis (7/12) mengatakan pengakuan AS mengenai Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel telah melewati "garis merah".(Foto:CGTN Africa)

Rabat, (Tagar 8/12/2017) - Perdana Menteri Maroko Saad Eddine El Othmani pada Kamis (7/12) mengatakan pengakuan AS mengenai Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel telah melewati "garis merah".

Statusquo kota suci tersebut adalah "garis merah yang tak bisa dilewati", kata El Othmani selama pertemuan mingguan Kabinet, sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. Ia menambahkan keputusan AS tersebut "bertolak-belakang dengan keabsahan internasional.

Ia juga kembali menegaskan dukungan kuat negaranya buat rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka.

Maroko "telah dan akan selalu menjadi pembela hak rakyat Palestina dalam perjuangan mereka untuk mendirikan negara merdeka dengan Jerusalem sebagai Ibu Kotanya", kata Perdana Menteri Maroko tersebut.

Menurut El Othmani, Raja Maroko Mohammed VI, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komite Al-Quds (Komite Jerusalem), telah mengirim pesan kepada Presiden AS Donald Trump untuk memperingatkan mengenai konsekuensi serius mengenai keputusannya tentang Jerusalem.

Kementerian Luar Negeri Maroko memanggil kuasa usaha AS dan duta besar Rusia, China, Prancis dan Inggris untuk memberitahu mereka mengenai pendirian Maroko tentang masalah Jerusalem, dengan dihadiri duta besar Palestina untuk Maroko, kata El Othmani.

Pendekatan tersebut, katanya, mencerminkan komitmen Kerajaan Maroko untuk mendukung rakyat Palestina dalam mendirikan negara merdeka dengan Jerusalem sebagai ibu kotanya.(ant/wwn)

Berita terkait
0
PBB Serukan Taliban Batalkan Pembatasan Hak Perempuan
Dewan Keamanan (DK) PBB juga terus menekan otoritas Taliban untuk membatalkan pembatasan pada perempuan dan untuk menstabilkan negara